Suami Bakar Istri di Jaktim

Sosok RT, Siswa SD Tewas Dipukul Guru Pakai Batu 4 Kali Gegara Tak Ikut Gladi Upacara, Sempat Demam

RT alias Rafi To (10) merupakan siswa kelas lima SD Inpres One, Desa Poli, Kecamatan Santian, TTS., tewas dipukul guru olahraga pakai batu 4 kali

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
POS-KUPANG.COM/HO - POLRES TTS
SISWA TEWAS DIPUKUL GURU- Sat Reskrim Polres TTS bersama Tim dokter dari RS Bhayangkara Titus Uly Kupang hendak melakukan autopsi jenazah siswa yang meninggal akibat dianiaya oleh guru di Desa Poli, Kecamatan Santian. RT alias Rafi To (10) merupakan siswa kelas lima SD Inpres One, Desa Poli, Kecamatan Santian, TTS., tewas dipukul guru olahraga pakai batu 4 kali 

 

Ringkasan Berita:
  • RT alias Rafi To (10) merupakan siswa kelas lima SD Inpres One, Desa Poli, Kecamatan Santian, TTS. 
  • Ia mengembuskan napas terakhirnya akibat kepalanya dipukul menggunakan batu sebanyak empat kali.
  • Korban sempat mengeluh sakit dan pulang. Kemudian keesokan harinya pada Sabtu (27/9/2025), korban tidak ke sekolah karena mengalami demam tinggi.
 

TRIBUNSUMSEL.COM -  RT (10), seorang siswa di salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Santian, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas diduga menjadi korban penganiayaan guru olahraganya, YN (51).

RT alias Rafi To (10) merupakan siswa kelas lima SD Inpres One, Desa Poli, Kecamatan Santian, TTS. 

Ia mengembuskan napas terakhirnya akibat kepalanya dipukul menggunakan batu sebanyak empat kali.

Baca juga: Tampang Guru YN yang Pukul Muridnya Pakai Batu hingga Tewas di NTT, Gegara Masalah Upacara

Pihak keluarga orangtua RT tak terima dan melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Adapun kasus penganiayaan itu terjadi pada Jumat (26/9/2025) pukul 12.00 Wita, di halaman sekolah.

Kapolres TTS, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendra Dorizen mengatakan awalnya, guru berinisial YN (51) mengumpulkan RT (10) dan sembilan teman sekelasnya karena tidak mengikuti gladi upacara yang dijadwalkan pada hari Sabtu dan tidak masuk sekolah pada hari Minggu.

Dalam insiden tersebut, YN mengambil batu dan memukul kepala RT sebanyak empat kali. 

Selain RT, beberapa teman lainnya juga menjadi korban pemukulan menggunakan batu.

Akibat penganiayaan tersebut, pada Sabtu (27/9/2025), RT tidak masuk sekolah karena mengalami demam tinggi. 

Korban mengungkapkan kepada bibinya bahwa kepalanya dipukul dengan batu oleh YN, yang merupakan guru olahraga. 

Baca juga: Nasib Guru Olahraga di NTT Pukul Murid SD Pakai Batu Hingga Tewas Setelah Dihukum Tak Ikut Upacara

Kemudian, pada Senin (29/9/2025), RT mengalami demam kembali dan merasakan sakit kepala hebat. 

Bibi RT memeriksa kepalanya dan menemukan adanya lebam.

Meskipun bibi RT meminta agar dia dibawa ke Puskesmas terdekat, permintaan tersebut ditolak RT. 

Sementara, pada Kamis (2/10/2025), kondisi RT memburuk, dan bibi serta seorang kerabatnya merawatnya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved