Berita Viral
Ini Saran Panji Petualang Usai Ocang Petani di Sukabumi Tewas Duel Dengan King Kobra: Jangan Usik
Pawang ular sekaligus YouTuber, Panji Petualang, menanggapi insiden tewasnya Ocang (70) petani Sukabumi usai berduel dengan King Kobra di Sukabumi.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Pawang ular sekaligus YouTuber, Panji Petualang, menanggapi insiden tewasnya Ocang (70) petani Sukabumi usai berduel dengan King Kobra di Sukabumi.
Ocang, ditemukan tewas di jalan setapak dekat rumahnya pada Senin (6/10/2025) pagi.
Panji mengatakan jika ular king kobra bisa membunuh dalam hitungan jam jika imunitas korban lemah.
Baca juga: Sosok Ocang, Petani 73 Tahun di Sukabumi Tewas usai Duel Maut dengan King Cobra, Dulu Pencari Ular
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pencegahan dan penanganan pertama yang benar jika tergigit ular berbisa.
Panji menjelaskan bahwa sifat dasar ular, termasuk King Kobra, adalah defensif, bukan agresif.
Ular umumnya hanya melintas untuk mencari makan dan tidak akan menyerang jika tidak merasa terancam.
"Kalau enggak diganggu, ular king kobra itu enggak akan merasa terancam dan enggak akan menyerang."
"Tapi, berbeda jika mereka diusik, maka ular King Kobra akan melawan untuk pertahanan dan tak segan menggigit korbannya," kata Panji, Selasa (7/10/2025) kepada Tribun Jabar.
Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan saat bertemu King Kobra adalah menghindari atau menjauh dan tak coba-coba untuk mengusiknya.
Penjelasan Panji tentang perilaku ular menekankan pentingnya menghindari konflik, yang menjadi pelajaran penting dari kasus Ocang:
Ular (termasuk King Kobra) secara naluri adalah defensif, bukan agresif.
Ular hanya akan menyerang jika merasa terancam atau diusik.
Jika tidak diganggu, mereka hanya akan melintas untuk mencari makan.
Baca juga: Duel Maut Petani 73 Tahun dan King Cobra 4 Meter di Sukabumi, Ocang Tewas, Ular Mati Tertancap Kayu
Panji memberikan saran praktis dan ilmiah untuk pertolongan pertama yang benar, yaitu:
Melakukan teknik immobilisasi (menstabilkan dan membatasi gerakan) pada bagian tubuh yang digigit, menggunakan alat bantu seperti bidai atau perban.
Tujuan immobilisasi adalah memperlambat penyebaran bisa secara sistemik ke seluruh tubuh.
Kronologi Petani Duel Ular
Kakek ulet yang dikenal giat berusaha ini meninggal dunia usai berduel sengit melawan seekor ular King Kobra sepanjang 4 meter yang sudah lama mengincar ternaknya.
Ocang tinggal sebatang kara di rumah panggung yang jauh dari pemukiman warga, menggarap lahan orang lain sebagai petani serabutan.
Rupanya, perlawanan Ocang terhadap King Kobra adalah duel ketiga demi mempertahankan ayam peliharaannya.
Ular berwarna hitam yang diidentifikasi sebagai King Kobra dan menewaskan Ocang, ternyata sudah tiga kali mendatangi rumah Ocang.
Ular tersebut selalu mengincar ayam peliharaan Ocang yang disimpan di kolong rumah.
"Ini sudah tiga kali ular tersebut datang semacam itu juga tiga kali ke rumahnya... yang dicari oleh ular adalah ayam. Nah makanya ayam pun sudah pernah menghilang, sudah tiga kali datang ya, terpaksa (Ocang bunuh ular),” ujar Libra teman kecil korban menjelaskan motif di balik perlawanan Ocang, dikutip Tribunjabar.id.
Duel maut itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 05.00 hingga 05.30 WIB.
"Ini kejadiannya pun tidak tahu persis jam berapa jam berapa, yang jelas diketemukan jam 06.00 pagi, darah masih segar, diperkirakan itu sekitar jam 5 atau setengah enam itu pertarungan terjadi dengan ular tersebut," kata Libra.
Kapolsek Sagaranten, Aiptu Yadi Supriyadi, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan tewas dengan luka gigitan di sela-sela jempol kaki kanan yang kondisinya lebam kebiruan.
Di lokasi kejadian, ditemukan parang dan tongkat kayu yang diduga digunakan Ocang dalam pertarungan.
King Kobra 4 meter tersebut ditemukan sudah mati dengan kondisi tertancap tongkat kayu, membuktikan bahwa Ocang berhasil mengalahkan ular itu sebelum nyawanya sendiri tak tertolong.
Baca juga: Duel Maut Petani 73 Tahun dan King Cobra 4 Meter di Sukabumi, Ocang Tewas, Ular Mati Tertancap Kayu
Namun naas, Ocang yang diduga sempat berusaha mencari pertolongan ke pemukiman warga, ambruk dan ditemukan meninggal dunia di jalan setapak, sekitar 10 hingga 15 meter dari rumahnya.
“Ini duluan ular matinya. Karena tidak kuat karena akibat gigitan ular tadi ya,” tutup Libra Rustiana, menceritakan akhir tragis sahabat uletnya itu.
Sosok Ocang
Libra Rustiana (67) mengungkap sosok Ocang yang merupakan teman kecilnya tempo dulu.
Libra mengatakan, Ocang merupakan petani serabutan yang menggarap lahan milik orang lain. Ocang hidup sebetang kara di sebuah rumah panggung yang cukup jauh dari pemukiman warga.
Menurutnya, sejak dulu Ocang hidup di area perkebunan. Ocang sendiri memiliki dua orang anak yang sudah pisah rumah.
"Dia tinggal di perkebunan kampung yang diduduki sekarang ini perkebunan kampung itu, di situ dia bertempat tapi jauh dengan tetangga," ujar Libra kepada Tribunjabar.id, Selasa (7/10/2025).
Libra menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia peroleh dari warga sekitar, dulu Ocang juga bekerja mencari ular sawah untuk dijual kulitnya. Hal itu dilakukan Ocang di umur 40 sampai 50 tahunan.
Saat ini, selain menjadi petani serabutan, Ocang juga memiliki ayam peliharaan yang ia simpan di kolong rumah panggungnya.
Libra mengatakan, ular berwarna hitam mirip ular King Kobra yang menewaskan Ocang sudah tiga kali datang ke rumah Ocang mengincar ayam peliharaannya.
"Ini sudah tiga kali ular tersebut datang semacam itu juga tiga kali ke rumahnya, ada di kolong rumahnya kandang ayam, pokoknya di bawah itu yang dicari oleh ular adalah ayam. Nah makanya ayam pun sudah pernah menghilang, sudah tiga kali datang ya, terpaksa (Ocang bunuh ular)," ucap Libra.
Di mata teman kecilnya ini, Ocang dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak banyak tingkah, Ocang pun dikenal Libra merupakan orang yang ulet dan giat dalam berusaha.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Sosok Iptu Pulung Anggara, Kapolsek Kediri Diduga Aniaya Siram Miras ke Anak Buah Gegara Telat Apel |
![]() |
---|
Segini Total Kerugian Yai Mim Imbas Berseteru Dengan Sahara, Dakwah Dibatalkan Hingga Kerusakan |
![]() |
---|
Tak Tinggal Diam Dilaporkan Yai Mim, Sahara Laporkan Balik Dugaan Pelecehan, Bantah Damai |
![]() |
---|
Kronologi Ocang, Petani 73 Tahun di Sukabumi Tewas usai Duel dengan King Cobra, Awal Selamatkan Ayam |
![]() |
---|
Nasib Sahara Dijerat Pasal Berlapis Hingga Usaha Rental Dikabarkan Merugi Imbas Berseteru Yai Mim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.