Berita Viral
Polda Metro Jaya Buka Suara Soal Hacker Bjorka Disebut Bobol Data Pribadi Anggota Polri
Pada Sabtu (4/10/2025), hacker Bjorka kembali membuat heboh jagat maya dengan aksi membobol data pribadi 341 ribu anggota Polri di media sosial X.
Peretas atau hacker ini ditangkap di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu oleh tim gabungan Direktorat Kriminal Umum Polda Sulawesi Utara dan Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ).
Penangkapan ini berdasarkan laporan polisi (LP) salah satu bank swasta dengan nomor LP/B/2541/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 17 April 2025.
Menanggapi penangkapan itu, Dosen Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Toar Palilingan, mengatakan bahwa polisi tidak salah tangkap.
Hanya saja, patut diselidiki kebenaran soal apakah WFT alias Wahyu Bjorka asli.
Sebab menurut Toar, orang yang menggunakan nama Bjorka tak mungkin hanya satu orang.
Dalam kasus ini, ada dua akun berbeda yang sama-sama menggunakan nama Bjorka, @bjorkanesiaaa dan @bjorkanism.
"Bisa jadi juga ini solidaritas hacker yang saling melindungi. Semuanya ya silakan dibuktikan," kata Toar pada Minggu (5/10/2025) dilansir TribunManado.co.id.
Akun lain yang diduga Bjorka asli, @bjorkanism, muncul setelah penangkapan WFT alias Wahyu.
Akun yang diduga milik Bjorka asli itu menyatakan dirinya masih berkeliaran bebas.
Baca juga: Dosen IT UNSRAT Ragukan WFT Bjorka Asli, Sebut Level Permainannya Kurang Canggih
Bjorka asli telah memberikan klarifikasi bahwa yang ditangkap bukan dirinya.
Dengan demikian, Toar menilai polisi memang berhasil menangkap WFT alias Wahyu, namun dengan kasus yang berbeda.
WFT alias Wahyu diduga memang berkaitan dengan kasus pembobolan jutaan data bank di dark web.
Namun, jika kasus dan pelakunya berbeda maka bisa keluarga bisa melawannya di pengadilan.
"Kalau misalnya ada yang pelaku sesungguhnya (muncul), (maka pelaku yang sudah ditangkap) itu bisa melakukan upaya hukum," tambah Toar.
| Harta Kekayaan Hamzah Hamid, Anggota DPRD Sulsel Tolak Pengaspalan di Depan Rumahnya, Capai Rp10 M |
|
|---|
| Sosok Irene Sokoy Ibu Hamil di Jayapura Meninggal Bersama Bayi Diduga Ditolak 4 RS saat Melahirkan |
|
|---|
| Alasan 4 Rumah Sakit Diduga Tolak Ibu Melahirkan Berujung Meninggal Bersama Bayi di Jayapura |
|
|---|
| Sosok Hamzah Hamid, Anggota DPRD Sulsel Tolak Pengaspalan di Depan Rumahnya: Tak Tepat Sasaran |
|
|---|
| Kisah Pilu Ibu Hamil di Jayapura Meninggal Bersama Bayinya usai Diduga Ditolak 4 Rumah Sakit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/WFT-alias-Wahyu-Malonggo-23-yang-diduga-sebagai-Hacker.jpg)