Berita Viral

Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Capai 36 Orang SetelahTim SAR Temukan 11 Jenazah Baru

Kini bertambah, jumlah korban tewas ambruknya gedung Musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Tribun Jatim/M Taufik
MUSHALA AMBRUK - Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo masih berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore. Korban tewaskini mencapai 36 orang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kini bertambah, jumlah korban tewas ambruknya gedung Musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sebanyak 11 jenazah kembali ditemukanPada hari ini, Minggu (5/10/2025) mulai dari pukul 00.36 WIB hingga 06.30 WIB.

Abdul Muhari, Ph.D, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyampaikan hal tersebut.

“Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue - SAR) gabungan terus melanjutkan upaya pencarian dan evakuasi korban terdampak insiden ambruknya gedung musala Pondok Pesantren Al-Khoziny,” kata dia dalam keterangannya pada Minggu (5/10/2025).

Upaya pencarian dan identifikasi terhadap korban ambruknya gedung Musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo dilakukan secara intensif dan terkoordinasi oleh tim SAR gabungan, melibatkan Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta tim medis dari berbagai rumah sakit.

PONPES AMBRUK - Kondisi Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo usai ambruk, Selasa (30/9/2025). Tim SAR ungkap penyebab ponpes tersebut ambruk.
PONPES AMBRUK - Kondisi Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo usai ambruk, Selasa (30/9/2025). Tim SAR ungkap penyebab ponpes tersebut ambruk. (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

Tim SAR memusatkan pencarian di sektor A3 dan A4, lokasi dengan konsentrasi korban tertinggi.

Pembersihan puing dilakukan hati-hati karena struktur bangunan tidak stabil dan berisiko runtuh kembali.

Evakuasi dilakukan dengan kombinasi alat berat dan manual, terutama di area sempit dan tertutup. Proses berlangsung hingga malam hari, dengan pencahayaan tambahan untuk mendukung keselamatan petugas.

Basarnas memimpin operasi, didukung TNI dan Polri untuk pengamanan serta BPBD untuk logistik dan teknis lapangan.

Semua jenazah dan bagian tubuh korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi oleh Tim DVI (Disaster Victim Identification).

Upaya identifikasi dilakukan menggunakan data ante-mortem seperti rekam medis, gigi, properti pribadi, dan DNA jika diperlukan. Proses ini penting untuk memastikan keabsahan identitas korban dan hak-hak keluarga.

Basarnas memimpin operasi, didukung TNI dan Polri untuk pengamanan serta BPBD untuk logistik dan teknis lapangan.

 Upaya ini menunjukkan betapa kompleks dan sensitifnya penanganan bencana bangunan runtuh, terutama ketika melibatkan korban jiwa dan keluarga yang menunggu kepastian.

Angka 11 korban meninggal tersebut sekaligus menambah jumlah korban yang meninggal menjadi 36 orang dan satu bagian tubuh (bagian tubuh berupa kaki kanan) yang ditemukan pada Sabtu (4/10). 

Adapun bagian tubuh manusia yang ditemukan itu sementara belum dihitung sebagai temuan baru yang menambah jumlah korban jiwa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved