Polisi Tewas di Lombok Barat

Mertua Ungkap Isi Chat Mencurigakan Briptu Rizka Usai Kematian Brigadir Esco Suaminya, Diminta Jujur

Terungkap fakta Briptu Rizka Sintiyani ternyata sempat curhat pada mertuanya, Samsul setelah suaminya tewas dibunuh.

Editor: Moch Krisna
kolase Youtube Kompas TV
PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO: Foto kenangan Brigadir Esco semasa hidup dengan sang istri yakni Briptu Rizka (kiri). Kasus pembunuhan intel Polres Lombok Barat Brigadir Esco disorot jenderal bintang 2. Sang jenderal meyakini pembunuh Esco lebih dari 1 orang. 

Namun, Samsul pun saat itu tidak mendatangi rumah Rizka karena masih banyak keluarga yang datang untuk bertakziah. Sementara Briptu Rizka tak pernah datang ke acara tahlilan almarhum.

Briptu Rizka Sintiyani kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Dia ditahan di Rutan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda NTB sejak Sabtu (21/9/2025).

"Hasil gelar perkara, penyidik menetapkan istrinya menjadi tersangka," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Mohammad Kholid.

Hasil otopsi terungkap bahwa Brigadir Esco Faska Rely tewas akibat hantaman benda tumpul.

 

Kronologi Penemuan Jasad Brigadir Esco

Kronologi Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat ditemukan tewas di Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, pada Minggu (24/8/2025) siang. 

Korban ditemukan dalam kondisi tubuh membengkak, wajah rusak, dan leher terjerat tali di sebuah bukit belakang permukiman warga. 

Kasatreskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya membenarkan peristiwa tersebut. 

Ia menyebut pihak kepolisian langsung bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) begitu menerima laporan dari warga.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa itu bermula sekira pukul 11.30 Wita, Amaq Siun (50), seorang warga setempat, pergi mencari ayam miliknya yang hilang di bukit belakang rumahnya. 

Saat pencarian, ia dikejutkan oleh penemuan sosok laki-laki tergeletak terlentang di bawah pohon.

Ketika didekati, ternyata laki-laki tersebut sudah tidak bernyawa dengan leher terikat tali. Kondisi wajahnya rusak dan tubuhnya membengkak.

Sontak, Amaq Siun segera memberi tahu warga sekitar dan melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun Nyiur Lembang, sebelum akhirnya diteruskan ke anggota jaga SPKT Polsek Lembar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved