Berita Viral

Deretan Fakta Kakak Adik Viral Gantian Seragam Untuk Bisa Sekolah, Ayah Meninggal Dunia 5 Tahun Lalu

Deretan fakta kakak-adik di wilayah Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor bergantian memakai seragam untuk

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
TribunnewsBogor
PELAJAR GANTIAN SERAGAM - Penampakan kontrakan kakak adik di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor yang viral gantian seragam dan sepatu demi bisa sekolah karena cuma punya satu. Mereka ternyata punya ibu seorang ODGJ. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Deretan fakta kakak-adik di wilayah Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor bergantian memakai seragam untuk bersekolah disorot.

Haikal (18)  yang duduk di bangku kelas XII SMK itu harus menunggu adiknya Haezar (15) yang duduk di bangku kelas IX SMP pulang sekolah lalu memakai seragamnya karena hanya memiliki satu stel dan keterbatasan ekonomi.

Berikut sederet faktanya:

 

 

1. Baju Seragam & Sepatu Bergantian

Keduanya harus bergantian menggunakan seragam pramuka untuk sekolah karena hanya memiliki satu stel.

Sang adik, Haezar harus cepat-cepat pulang ketika pelajaran sudah selesai karena seragam pramuka yang dipakainya akan digunakan oleh kakaknya.

Pelajar kelas IX SMP itu mengaku melakukan hal tersebut setiap hari Kamis karena diwajibkan menggunakan seragam pramuka.

Terlebih, ia dan kakaknya yakni Haikal bersekolah di satu yayasan yang sama di wilayah Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

 

GANTIAN SERAGAM SEKOLAH- Haikal dan Haezar, pelajar kakak-beradik asal Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor yang harus bergantian menggunakan seragam pramuka untuk bersekolah, Kamis (18/9/2025).
GANTIAN SERAGAM SEKOLAH- Haikal dan Haezar, pelajar kakak-beradik asal Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor yang harus bergantian menggunakan seragam pramuka untuk bersekolah, Kamis (18/9/2025). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

 

Kebiasaan menggunakan seragam secara bergantian itu sudah dilakukannya sejak keduanya masih duduk di bangku kelas satu SMP dan SMK.

"Kemarin Aa (Haikal) masuk siang, Haezar pagi. Aa masuk siang jam 12, Haezar pulang jam setengah 11," ujar Haezar saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Kehidupan Pilu Kakak Adik di Parung Bogor Bergantian Seragam Hingga Sepatu saat Sekolah, Ibu ODGJ

Haezar mengungkapkan, perlengkapan sekolah yang digunakan secara bergantian tidak hanya seragam pramuka.

Akan tetapi, kata dia, sepatu pun digunakan secara bergantian karena tidak ada pilihan lain. 

Ia mengaku perlengkapan sekolah yang digunakan secara bergantian memiliki ukuran yang pas saat dipakai. 

"(Karena) Engga ada lagi. (Tas dan buku) engga, itu mah aman," ucapnya.

Sementara itu, ia mengaku terkejut saat mengetahui videonya saat bergantian menggunakan seragam yang direkam oleh relawan viral di media sosial.

Haezar mengatakan mengetahui ia dan kakaknya viral dari teman-temannya di sekolah, sebab ia tidak memiliki handphone.

"Tiba-tiba viral aja gitu, gak nyangka kaget," katanya.

 

2. Ibu ODGJ & Ayah Meninggal

Haikal dan Haezar berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal di sebuah rumah kontrakan petakan yang jauh dari kata mewah.

Ayahnya telah berpulang ke Rahmatullah pada tahun 2020 lalu meninggalkan tiga orang anak yang memiliki masa depan panjang.

Sementara ibunya, Nina Rahmadini mengalami gangguan kejiwaan sejak sekitar enam hingga tujun tahun belakangan.

Dengan kondisi tersebut, bocah malang itu tinggal bersama neneknya yang sudah lanjut usia bernama Sumiati (66).

Mereka tinggal di rumah kontrakan yang jauh dari kata mewah dan sempit dengan empat jiwa di dalamnya.

 

3. Kebutuhan Dibantu Keluarga

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maupun biaya sewa kontrakan, mereka dibantu oleh keluarga besarnya.

Hal ini diungkap Nurma, tetangga adik kakak tersebut.

Nurma mengaku ingin sekali membantu keluarga tersebut, namun karena keterbatasan yang dimilikinya tak mampu untuk berbuat banyak.

"Ya sebenarnya kasian sih, tapi bagaimana, namanya saya tetangga sama aja," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/9/2025).

Menurutnya dengan viralnya video kedua pelajar tersebut saat bergantian menggunakan seragam pramuka terdapat hikmah di baliknya.

Ia mengatakan saat ini keluarga tersebut khususnya Haikal dan Haezar telah mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak.

"Ya lebih bagus kalo memang viral mah, kalo kata saya lebih banyak yang bantu gitu, buat sehari-hari nya setiap hari juga pusing neneknya," katanya.

Lebih lanjut, Nurma pun berharap kedua pelajar tersebut dan adik perempuannya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD mendapat lebih banyak lagi bantuan ke depannya. 

"Soalnya kalo lihat neneknya kasian kadang, kasian udah tua, ngurusin cucu namanya bapaknya engga ada," katanya.
 


4. Sempat Punya Tunggakan di Sekolah

Karena berasal dari keluarga dengan ekonomi yang kurang, jalan keduanya untuk mengenyam pendidikan tak semulus orang lain.

Haikal dan Haezar tercatat pernah memiliki tunggakan di sekolah karena belum ada uang untuk melunasinya. 

Hal tersebut diungkap oleh relawan yang kini menjadi orang tua asuh Haikal dan Haezar yakni Ria Nuriani.

Ia mengatakan saat itu mendapat informasi dari rekan sesama relawan bahwa terdapat pelajar yang membutuhkan uluran tangan.

"Saya dapat laporan dari relawan bahwa ada anak yatim, dengan ibu depresi butuh bantuan, dulu bantuannya itu biaya sekolah," ujarnya, Jumat (19/9/2025).

Dari laporan tersebut pihaknya pun langsung melakukan assessment terhadap yang bersangkutan.

Setelah mencatat segala kebutuhan yang diperlukan, ia pun mencarikan donatur untuk membantu keluarga tersebut.

Ria Nuriani mengatakan, pihaknya pertama kali memberikan bantuan kepada keluarga tersebut pada akhir tahun 2024 lalu.

Namun saat itu ia mengaku sempat lost contact karena handphonenya hilang sehingga komunikasi terputus.

 

5. Kini Banjir Bantuan

Haezar sang adik mengaku terkejut saat mengetahui videonya saat bergantian menggunakan seragam yang direkam oleh relawan viral di media sosial.

Haezar mengatakan mengetahui ia dan kakaknya viral dari teman-temannya di sekolah, sebab ia tidak memiliki handphone.

Namun, ternyata perhatian publik justru membawa bantuan yang terus mengalir.

"Alhamdulillah, udah dibantu dari seragam sekolah, sepatu, alat tulis sama biaya sekolah. Sudah dibantu, udah dibayar," kata bibi Haikal, Dika Yuniasari, dilansir dari Kompas.com, di kontrakan mereka di Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025).

Dengan dukungan itu, Haikal dan Haezar kini tak lagi harus bergantian seragam untuk berangkat sekolah.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved