Berita Viral

Tampang Iwan, Pelaku Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo hingga Tewas, Diduga Residivis

Penangkapan duo sejoli pelaku pembacokan TNI, pada Senin(15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, di sebuah rumah kosong berada di Dusun Sumpit, Desa Kepi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/kodim_0707_wonosobo/TRIBUNBANYUMAS/POLRES WONOSOBO
PELAKU PEMBACOKAN TNI- Tampang duo sejoli, (kiri) Iwan, (kanan) Putri. pelaku pembacokan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo ditangkap pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, bertempat di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.    

TRIBUNSUMSEL.COM - Pelaku pembacokan anggota Kodim 0707/Wonosobo, Serda Rahman Setiawan hingga tewas di sebuah kafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (14/9/2025) dini hari, berhasil ditangkap.

Ada dua orang diduga pelaku yang diamankan yakni Iwan dan pacarnya, Putri.

Penangkapan duo sejoli itu dilakukan pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, bertempat di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.   

Saat penangkapan, Pelaku Iwan mengenakan kaos berwarna hitam itu tampak menunduk diringkus polisi dalam kondisi wajah sudah babak belur.

Baca juga: 6 Fakta Serda Rahman Tewas Dibacok Pengunjung Kafe di Wonosobo, Pelaku Ditangkap Bersama Pacar

PELAKU PEMBACOKAN TNI- Tampang Iwan, terduga pelaku pembacokan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo ditangkap pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, bertempat di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo
PELAKU PEMBACOKAN TNI- Tampang Iwan, terduga pelaku pembacokan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo ditangkap pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB, bertempat di sebuah rumah kosong yang berada di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo (ig/jurnalmiliter)

Sementara Putri, wanita berambut pirang itu berbaju berwarna biru berada diampit dua aparat di dalam mobil.

Keduanya diduga terlibat dalam kasus pembunuhan yang terjadi di Kafe Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025).

Penangkapan ini dipimpin langsung oleh Waas Inteldam IV/Dip, Dandeninteldam IV/Dip, bersama anggota gabungan Deninteldam IV/Dip, Tim Intel Korem 072/Pmk, serta Unit Intel Kodim 0707/Wonosobo.

"Sepasang pria dan wanita tidak dikenal berada di sebuah rumah kosong dekat Pasar Kepil,” terangnya, dilansir dari Instagram @kodim_0707_wonosobo.

Sekitar pukul 11.00 WIB, kedua tersangka dibawa menuju Kodim 0707/Wonosobo untuk proses awal pemeriksaan.

Selanjutnya, pukul 12.30 WIB, keduanya diserahkan kepada Polres Wonosobo guna penanganan hukum lebih lanjut.

Kasus pembacokan menewaskan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo di sebuah kafe mengguncang masyarakat.

Diketahui, Serda Rahman dibacok pengunjung saat hendak melerai keributan di kafe Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (14/9/2025) dini hari.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun dinyatakan tewas tak lama setelahnya.

Iwam pelaku sendiri diduga seorang residivis, sebutan bagi seseorang yang mengulangi tindak pidana setelah sebelumnya pernah dihukum karena tindak pidana yang sama atau berbeda.

Berawal Niat Lerai Keributan

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo, mengkonfirmasinya bahwa kejadian terjadi pada Sabtu (13/9/2025) malam sekitar pukul 23.45 WIB di Resto Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.

“Korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro, Sempuran untuk makan malam. Beberapa saat berlalu, sekitar pukul 23.45 WIB korban mendengar ada keributan di salah satu ruangan di Resto Shaka,” kata Kolonel Andy Soelistyo, dilansir dari Tribunjateng.com, Minggu (14/9/2025). 

Saat itu, pelaku berinisial I sedang terlibat cekcok dengan pegawai restoran.

Korban diketahui datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro, Sempuran, untuk makan malam.

Serda Rahman, yang baru saja bertugas melakukan pemantauan wilayah, merespons dengan mendatangi sumber keributan dan berupaya menenangkan situasi.

“Selanjutnya korban berusaha melerai dan kemudian mengarahkan saudara I menuju ke parkiran restoran,” ujar Kolonel Andy Soelistyo.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Pelaku Pembacokan Serda Rahman di Kafe Wonosobo, Sembunyi di Gubuk Hutan

Namun, situasi berubah drastis. Pelaku tidak langsung meninggalkan lokasi.

Ia justru menuju kendaraannya di parkiran, mengambil senjata tajam dari dalam mobil, lalu kembali dan menyerang korban dari belakang.

Aksi itu begitu cepat dan mengejutkan pengunjung yang berada di lokasi.

“Namun, bukannya meninggalkan lokasi, pelaku malah mengambil senjata tajam dari mobilnya dan langsung menyerang korban,” tutur Kolonel Andy Soelistyo Setelah menyerang, pelaku kabur menggunakan mobil.

Saat kejadian, Rahman datang ke kafe tersebut untuk makan bersama temannya, Vreda.

Namun, terjadi keributan antara pengunjung dengan pegawai kafe.

"Awalnya ada keributan. Operator kafe datang minta bantuan ke Rahman."

"Dia (Serda Rahman) cuma bilang 'udah-udah, pulang-pulang', maksudnya melerai," jelas Vreda, Minggu.

Namun situasi memburuk ketika pelaku yang sebelumnya meninggalkan lokasi, kembali datang sambil membawa senjata tajam.

Tiba-tiba, pelaku menyerang Rahman hingga korban mengalami luka di kepala.

"Pelaku bilang mau pulang tapi balik lagi bawa golok dan langsung menyerang korban."

"Goloknya dari mana, saya kurang tahu," lanjutnya.

Pelaku kemudian melarikan diri.

Pegawai kafe dan Vreda langsung melarikan Serda Rahman ke RS PKU Wonosobo.

Namun luka serius yang diderita Serda Rahman membuat nyawanya tak tertolong.

 “Selang waktu sekitar pukul 00.30 WIB, oleh pihak RS PKU korban dinyatakan meninggal dunia,” jelas Kolonel Andy Soelistyo.

Jenazah Serda Rahman dimakamkan siangnya di TPU Kelurahan Kertek, Kecamatan Kertek, kampung halamannya, dengan prosesi militer yang dihadiri keluarga, rekan sejawat, dan warga sekitar.

Sosok Rahman dikenal sebagai pribadi ramah, mudah bergaul, dan aktif dalam kegiatan sosial di lingkungannya.

Baca juga: Nyawa Dibalas Nyawa, Marahnya Rekan Serda Rahman Tewas Dibacok saat Lerai Keributan, Geruduk Kafe

Kafe Diamuk Massa

Seusai pemakaman, warga menggeruduk kafe lokasi Serda Rahman dibacok. 

Beberapa warga datang menuntut keadilan.

"Menuntut keadilan, intinya nyawa dibalas nyawa," kata Vreda, rekan korban.

Warga yang geram lantas merusak kaca-kaca jendela kafe.

Mereka juga mengambil sejumlah barang kemudian membakarnya di depan kafe.

Kobaran api dan asap hitam tebal membumbung dari barang yang dibakar.

Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka memasang garis polisi.

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan menyatakan, pihaknya masih mengusut kasus ini.

"Mohon doa, tim lagi bekerja semoga bisa terungkap," ujarnya.

Polisi Militer dan Polres Wonosobo terus menyelidiki kasus ini dan memburu pelaku yang kabur usai insiden.

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan, menyatakan pihaknya tengah bekerja keras mengusut kasus ini.

“Intinya lagi dalam pengungkapan. Mohon doa, tim lagi bekerja semoga bisa terungkap," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa jalur hukum tetap menjadi prioritas utama, dan pelaku masih dalam pengejaran.

“Penegakan hukum tetap dari Polres yang menangani.

Intinya ada keributan di lokasi TKP dan mengakibatkan satu korban.

Dan sekarang prosesnya sedang kita telusuri dan kita ungkap,” lanjutnya.

 (*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved