Berita Viral

Detik-detik Penangkapan Pelaku Pembacokan Serda Rahman di Kafe Wonosobo, Sembunyi di Gubuk Hutan

Pelaku pembacokan TNI berhasil ditangkap pada Senin (15/9/2025) siang, sehari usai insiden tragis tersebut, bersembunyi di sebuah gubuk di dalam hutan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Youtube Tribun Jateng
Pelaku pembacokan TNI berhasil ditangkap pada Senin (15/9/2025) siang, sehari usai insiden tragis tersebut, bersembunyi di sebuah gubuk di dalam hutan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Polres Wonosobo bergerak cepat menindaklanjuti kasus pembacokan yang menewaskan Serda Rahman Setiawan (27), anggota aktif Kodim 0707/Wonosobo.

Diketahui, Serda Rahman tewas dibacok pengunjung kafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (14/9/2025) dini hari.

Pelaku berhasil ditangkap pada Senin pagi (15/9/2025), hanya sehari setelah insiden tragis tersebut mengguncang masyarakat.

Baca juga: Nyawa Dibalas Nyawa, Marahnya Rekan Serda Rahman Tewas Dibacok saat Lerai Keributan, Geruduk Kafe

 

LOKASI PEMBACOKAN DIGERUDUK - Warga geruduk kafe lokasi kejadian pembacokan diduga anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo, Minggu (14/9/2025). Mereka datang menuntut keadilan atas insiden berdarah di kafe yang berlokasi di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.
LOKASI PEMBACOKAN DIGERUDUK - Warga geruduk kafe lokasi kejadian pembacokan diduga anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo, Minggu (14/9/2025). Mereka datang menuntut keadilan atas insiden berdarah di kafe yang berlokasi di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. (Tribun Jateng/Imah Masitoh)

 

Dari tayangan youtube Tribunjateng, jajaran Polres Wonosobo berhasil menangkap pelaku sekitar pukul 11.00 WIB di wilayah Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.

Pelaku diduga berinisial I itu sempat bersembunyi di sebuah gubuk di dalam hutan yang jauh dari pemukiman warga.

Pelaku yang mengenakan kaos berwarna hitam itu tampak menunduk diringkus polisi dalam kondisi wajah sudah babak belur.

“Iya benar, pelaku sudah ditangkap di wilayah Kecamatan Kepil, sekitar pukul 11.00 WIB,” ujar Aipda Nanang DP Wibowo, Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo, saat dikonfirmasi.

Meski identitas lengkap pelaku masih dalam pendalaman, pihak kepolisian memastikan bahwa proses hukum akan berjalan tegas dan transparan, mengingat korban adalah seorang prajurit TNI yang gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan.

Identitas dan info lengkapnya menyusul," sambung Nanang.

 

Kronologi Kejadian

Insiden bermula pada Minggu dini hari (14/9/2025), ketika Serda Rahman tengah berada di sebuah kafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran. 

Saat kejadian, Rahman datang ke kafe tersebut untuk makan bersama temannya, Vreda.

Namun, terjadi keributan antara pengunjung dengan pegawai kafe.

"Awalnya ada keributan. Operator kafe datang minta bantuan ke Rahman."

"Dia (Serda Rahman) cuma bilang 'udah-udah, pulang-pulang', maksudnya melerai," jelas Vreda, Minggu.

Baca juga: Penampakan Pelaku Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo hingga Tewas, Akhirnya Ditangkap

Namun situasi memburuk ketika pelaku yang sebelumnya meninggalkan lokasi, kembali datang sambil membawa senjata tajam.

Tiba-tiba, pelaku menyerang Rahman hingga korban mengalami luka di kepala.

"Pelaku bilang mau pulang tapi balik lagi bawa golok dan langsung menyerang korban."

"Goloknya dari mana, saya kurang tahu," lanjutnya.

 

Pelaku kemudian melarikan diri.

Pegawai kafe dan Vreda langsung melarikan Serda Rahman ke rumah sakit.

Sayang, nyawa Serda Rahman tak tertolong.

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo, mengkonfirmasinya bahwa kejadian terjadi pada Sabtu (13/9/2025) malam sekitar pukul 23.45 WIB di Resto Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.

“Korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro, Sempuran untuk makan malam. Beberapa saat berlalu, sekitar pukul 23.45 WIB korban mendengar ada keributan di salah satu ruangan di Resto Shaka,” kata Kolonel Andy Soelistyo, Minggu (14/9/2025). 

Saat itu, pelaku berinisial I sedang terlibat cekcok dengan pegawai restoran.

Serda Rahman, yang baru saja bertugas melakukan pemantauan wilayah, merespons dengan mendatangi sumber keributan dan berupaya menenangkan situasi.

“Selanjutnya korban berusaha melerai dan kemudian mengarahkan saudara I menuju ke parkiran restoran,” ujar Kolonel Andy Soelistyo.

Namun, situasi berubah drastis. Pelaku tidak langsung meninggalkan lokasi.

Ia justru menuju kendaraannya di parkiran, mengambil senjata tajam dari dalam mobil, lalu kembali dan menyerang korban dari belakang.

Aksi itu begitu cepat dan mengejutkan pengunjung yang berada di lokasi.

“Namun, bukannya meninggalkan lokasi, pelaku malah mengambil senjata tajam dari mobilnya dan langsung menyerang korban,” tutur Kolonel Andy Soelistyo Setelah menyerang, pelaku kabur menggunakan mobil.

Sementara itu, pengunjung dan pegawai restoran yang menyaksikan kejadian langsung membawa korban ke RS PKU Wonosobo.

Namun luka serius yang diderita Serda Rahman membuat nyawanya tak tertolong.

 “Selang waktu sekitar pukul 00.30 WIB, oleh pihak RS PKU korban dinyatakan meninggal dunia,” jelas Kolonel Andy Soelistyo

Hingga kini, Polisi Militer dan Polres Wonosobo masih menyelidiki kasus ini dan memburu pelaku yang kabur usai insiden.

“Sementara info dari pihak kepolisian, tersangka masih dalam pencarian. Mudah-mudahan kita berdoa lekas dapat ditangkap dan diamankan,” kata Kolonel Andy Soelistyo.

Korban dimakamkan siang hari tadi di TPU Kelurahan Kertek, Kecamatan Kertek.

Baca juga: Kronologi Serda Rahman, Anggota TNI di Wonosobo Dibacok hingga Tewas, Niat Lerai Keributan

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan, menyatakan pihaknya tengah bekerja keras mengusut kasus ini.

“Intinya lagi dalam pengungkapan. Mohon doa, tim lagi bekerja semoga bisa terungkap," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa jalur hukum tetap menjadi prioritas utama, dan pelaku masih dalam pengejaran.

“Penegakan hukum tetap dari Polres yang menangani.

Intinya ada keributan di lokasi TKP dan mengakibatkan satu korban.

Dan sekarang prosesnya sedang kita telusuri dan kita ungkap,” lanjutnya.

 

Kafe Diamuk Massa

Seusai pemakaman, warga menggeruduk kafe lokasi Serda Rahman dibacok. 

Beberapa warga datang menuntut keadilan.

"Menuntut keadilan, intinya nyawa dibalas nyawa," kata Vreda.

Warga yang geram lantas merusak kaca-kaca jendela kafe.

Mereka juga mengambil sejumlah barang kemudian membakarnya di depan kafe.

Kobaran api dan asap hitam tebal membumbung dari barang yang dibakar.

Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka memasang garis polisi.

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan menyatakan, pihaknya masih mengusut kasus ini.

"Mohon doa, tim lagi bekerja semoga bisa terungkap," ujarnya.

Informasi yang didapat, polisi telah mengantongi identitas pelaku yang berinisial I.

Pelaku kabur setelah kejadian itu.

"Penegakan hukum tetap dari Polres yang menangani."

"Intinya ada keributan di lokasi TKP dan mengakibatkan satu korban."

"Dan sekarang prosesnya sedang kita telusuri dan kita ungkap," lanjutnya.

Sementara itu, dalam aksi tersebut pertemuan antara perwakilan warga dengan pihak berwenang juga telah dilakukan.

"Tadi sudah saya temui. Intinya beberapa poinnya sudah saya sepakati. Intinya kita akomodir," katanya.

 

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved