Berita Nasional
Curhat Purbaya Yudhi Gaji jadi Menteri Keuangan Lebih Kecil dari Bos LPS: Gengsi Lebih Gede
dia bersyukur telah dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut gaji yang diterimanya sebagai Menteri Keuangan lebih kecil dari gaji saat menjadi Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Padahal, tugas dan tanggung jawab menjadi Menteri Keuangan jauh lebih besar dari lembaga independen yang salah satu tugasnya menjamin simpanan masyarakat di perbankan itu.
Menurutnya, gengsi lebih tinggi, namun gajinya lebih kecil.
"Jadi waktu dilantik di Menteri Keuangan, saya tanya ke Sekjen 'eh gaji di sini berapa?', 'sekian', waduh turun. Jadi gengsinya lebih tinggi tapi sepertinya gajinya lebih kecil," ujar Purbaya saat acara Great Lecture Transformasi Ekonomi Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (11/9/2025), dikutip Kompas.com
"LPS juga lembaga penting, tapi duduknya di belakang. Kalau bank-bank jatuh, baru kita bekerja keras. Tapi di sana gaji gede. Saya menikmati betul kerja di LPS. Lima tahun gaji gede, enggak ada bank gede yang bangkrut, jadi nganggur," imbuhnya.

Kendati demikian, dia bersyukur telah dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
"Saya bersyukur ditunjuk sebagai Menteri Keuangan, mungkin di posisi ini saya bisa memberi kontribusi lebih banyak dibandingkan di LPS," ucapnya.
Baca juga: Mahfud MD Geleng Kepala Soroti Gaya "Public Speaking" Menkeu Purbaya: Wah Keliru Tuh
Sebagai informasi, pada Senin (8/9/2025) Presiden Prabowo merombak susunan Kabinet Merah Putih dengan mengganti empat menteri dan satu wakil menteri.
Salah satu yang diganti ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS.
Sebelumnya, pada hari pelantikannya, Purbaya menanggapi gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat yang disuarakan oleh elemen masyarakat sipil.
Purbaya mengatakan bahwa tuntutan tersebut merupakan suara sebagian kecil rakyat, yang mungkin merasa hidupnya terganggu atau masih kurang.
Ia berpendapat bahwa tuntutan tersebut akan hilang secara otomatis jika ia berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi enam hingga tujuh persen, karena masyarakat akan sibuk cari kerja dan makan enak di bandingkan mendemo.
Pernyataan itu kemudian memicu kritik luas dari publik karena dianggap meremehkan aspirasi masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Purbaya menyampaikan permohonan maaf pada saat konferensi pers serah terima jabatan.
Ia mengaku masih beradaptasi dengan posisi barunya dan menyebut dirinya sebagai "menteri kagetan" dengan gaya bicara yang "koboi".
Lagi, Yudo Anak Menkeu Purbaya Sadewa diduga Sentil DPR usai Hentikan Ayahnya Bongkar Dana Mandek BI |
![]() |
---|
Mahfud MD Geleng Kepala Soroti Gaya "Public Speaking" Menkeu Purbaya: Wah Keliru Tuh |
![]() |
---|
Kapuspen TNI Sebut Temukan Indikasi Tindak Pidana Serius Influencer Ferry Irwandi |
![]() |
---|
Akun Instagram Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Diduga Lenyap usai Larang Anaknya Main Sosmed |
![]() |
---|
Respon Gerindra Soal Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Bantah Isi Kursi Menpora |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.