Mutilasi di Mojokerto
Ngeri, Wanita Muda Alumni Universitas Trunojoyo Dimutilasi di Mojokerto, Dipotong Jadi 65 Bagian
Korban diketahui seorang perempuan muda, alumni Universitas Trunojoyo, yang hidup mandiri di Surabaya.
"Ditemukan satu potongan pergelangan tangan kanan 16 CM x 10 CM," pungkas Kasat Reskrim AKP Fauzy.
Untuk diketahui potongan tubuh manusia ditemukan warga di jurang tepi jalan raya Cangar-Pacet, tepatnya sekitar 200 meter dari jalur penyelamat Sendi 1, Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Mojokerto, (Jatim), pada Sabtu (6/9/2025).
Potongan tubuh manusia berupa kaki kiri berukuran semata kaki itu, ditemukan dalam kondisi tercecer di semak belukar sekitar 10-15 meter sisi kiri dari arah jalan raya Pacet-Cangar.
Potongan tubuh manusia berupa kaki kiri dan daging berukuran kecil ditemukan pertama kali saksi, Suliswanto (30) warga Dusun Pacet Selatan saat mencari rumput di lokasi kejadian, sekitar pukul 10.30 WIB.
Dirinya sempat menemukan potongan daging kecil saat mencari rumput sepekan lalu, namun diabaikan lantaran dikira daging hewan di kawasan hutan
Suasana Rumah Korban
Rumah terduga korban mutilasi di Lamongan yang ditemukan berceceran di semak belukar tepi Jalan Raya Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur banyak dikunjungi para awak media.
Namun rumah korban, bernama Tia Angelina Saraswati (25) di Jalan Made Kidul nomor 22 RT. 003 RW. 003 Desa Made, Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan tertutup.
Di rumah korban hanya ada adik korban perempuan bernam Rani.
Sementara kedua orang tua korban, Setiawan Darmadi dan istrinya Evi sejak subuh sudah keluar rumah.
Ketua RT 003 Perumnas Made, Sukirno mengaku hanya mendengar insiden tersebut.
"Pastinya belum tahu, hanya dengar- dengar, termasuk dari pak Babinkamtibmas," kata Sukirno saat ditemui Tribun Jatim Network, Minggu (7/9/2025).
Sukirno pagi tadi sudah mencoba ke rumah orang tua korban. Namun sudah tidak ada.
"Tidak tahu, juga tidak pamit tadi. Mungkin ke Surabaya," kata Sukirno.
Informasi yang diperolehnya dari Babinkamtibmas sekitar pukul 19.00 WIB. Dalam pandangan RT, orang tua korban orang baik, aktif di RT.
"Ya ikut ngecat trotoar dengan saya juga," katanya.
Menurut Sukirno, yang ia tahu korban di Surabaya. Kemungkinan sudah kerja dan ia juga sudah lama tidak ketemu dengan anak itu.
Sementara itu, Kepala Desa Made, Eko Widianto mengungkapkan, ia sudah ke rumah orang tua yang menjadi korban.
"Saya ke rumah itu hanya mencocokkan alamat dan nama orang tua, sesuai dengan informasi dari pak Babinkamtibmas," kata Eko.
Jadi, tidak memastikan soal kebenaran korbannya. Hanya sebatas mencari nama orang tua dan alamat rumah.
"Yang jelas hanya mencocokkan datanya saja," katanya.
Hingga kini baik, Ketua RT maupun Ketua RW, Sukendro dan Kepala Desa, Eko Widianto masih menunggu kepastian informasi selanjutnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Kronologi Ambruknya Gedung Majelis Taklim di Bogor Saat Acara Maulid Nabi, Tiang Hancur, 3 Tewas |
![]() |
---|
Kata Denny Sumargo Tahu Faisal Pria yang Matanya Dicongkel OTK Meninggal, Pernah Donasi Ratusan Juta |
![]() |
---|
Baru Dibangun, Gedung Majelis Taklim di Bogor Ambruk Saat Acara Maulid Nabi, 3 Tewas, Puluhan Luka |
![]() |
---|
Kisah Pilu Faisal, Pria Bogor Meninggal, Dulu Viral Jadi Korban Aniaya Matanya Buta Dicongkel OTK |
![]() |
---|
Penyebab Meninggalnya Faisal, Dulu Pernah Viral Dianiaya Hingga Matanya Buta Karena Dicongkel OTK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.