Sekeluarga Tewas di Indramayu

Kasus Penemuan 5 Jenazah Satu Keluarga Terkubur di Indramayu, Kerabat Dengar Kabar Dugaan Tersangka

 Polda Jabar terus berupaya mengungkap kasus penemuan lima jenazah satu keluarga yang terkubur di dalam satu lubang di kelurahan Paoman

Editor: Moch Krisna
Tangkapan layar Ig @indramayuterkini
SATU KELUARGA TEWAS- (kiri) Haji Sahroni (70), salah satu korban tewas sekeluarga di Jalan Siliwangi, Pinggir Jalan Raya Paoman, Indramayu, Jawa Barat merupakan pengusaha walet 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Polda Jabar terus berupaya mengungkap kasus penemuan lima jenazah satu keluarga yang terkubur di dalam satu lubang di kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu.

Adapun polisi menyebutkan dugaan kuat tewasnya para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan.

“Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (3/9/2025) melansir dari Tribunjabar.com.

Temuan itu dibenarkan setelah pihaknya mendapat laporan resmi dari Polres Indramayu yang sejak Senin (1/9/2025) menangani kasus tersebut. 

Dari laporan tersebut, lima korban ditemukan terkubur di halaman belakang rumah, seluruhnya merupakan satu keluarga.

Identitas korban adalah Sahroni (76), anak kandungnya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta dua cucu korban, Ratu Khairunnisa (7) dan Bela (10 bulan).

 

TKP SEKELUARGA TEWAS- Situasi terkini rumah yang diduga jadi lokasi diduga pembunuhan satu anggota keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.  Polisi menemukan barang bukti mencurigakan di lokasi, mulai dari cangkul, ember kecil, sprei biru, hingga terpal yang semuanya terdapat bercak darah.
TKP SEKELUARGA TEWAS- Situasi terkini rumah yang diduga jadi lokasi diduga pembunuhan satu anggota keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Polisi menemukan barang bukti mencurigakan di lokasi, mulai dari cangkul, ember kecil, sprei biru, hingga terpal yang semuanya terdapat bercak darah. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

 

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa cangkul, ember, dan sprei bercak darah.

“Saat ini, kami terus mengembangkan penyidikan terkait kasus temuan lima jenazah,” ucapnya.

Tim Inafis Polda Jabar bersama jajaran Polres Indramayu sudah melakukan olah TKP lanjutan.

Pemeriksaan difokuskan di halaman belakang rumah, tepat di bawah pohon nangka, lokasi di mana jenazah ditemukan terkubur.

 

Keluarga Dengar Sudah Ada Tersangka

Sementara itu, suasana duka mendalam mewarnai prosesi pemakaman kelima korban di Tempat Pemakaman Umum Nyairesik, Desa Sindang, Rabu siang.

Setelah disalatkan di Masjid Madania, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans menuju peristirahatan terakhir.

Isak tangis pecah ketika peti jenazah diturunkan satu per satu. 

Liang lahat yang sudah disiapkan berjejer untuk menguburkan mereka berdampingan.

Jenazah Haji Sahroni dimasukkan pertama kali, disusul Budi, Euis, Ratu dan terakhir seorang bayi mungil.

“Semua merasa berat, semua merasa kehilangan. Itu keluarga baik, apalagi ini kehilangan satu keluarga sekaligus,” ungkap Agus Suhendi (51), kerabat korban, di area Masjid Madania.

Menurut Agus, pemakaman di Sindang merupakan permintaan almarhum Haji Sahroni semasa hidup.

Hingga kini, pihak keluarga belum menerima kepastian dari polisi terkait siapa pelaku.

Namun fakta baru mengungkapkan bahwa keluarga sudah mendengar adanya informasi dugaan tersangka meski identitasnya belum bisa dipastikan.

“Kalau soal informasi adanya tersangka, kalau kabar burung memang ada. Tapi aparat hukum belum ada rilis resmi,” jelasnya.

 

Kronologi Penemuan

Diketahui, warga Kelurahan Paoman sebelumnya digegerkan bau busuk yang berasal dari halaman rumah korban.

Kecurigaan muncul setelah komunikasi keluarga Sahroni dengan tetangga mendadak terputus sejak Kamis pekan lalu.

Sejumlah warga yang mendobrak pintu rumah mendapati kondisi sepi.

Dari samping rumah, seorang warga mencium bau menyengat.

Setelah dicek, terlihat bagian kaki manusia yang terkubur. 

Temuan itu kemudian dilaporkan ke polisi.

Polisi kini sudah memeriksa lima saksi.

Namun motif pembunuhan hingga saat ini masih misterius dan menjadi teka-teki, baik bagi aparat maupun warga Indramayu. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved