Berita Viral
Kondisi Pelajar SMK di Serang Dilempar Bripda MA Helm Ngaku Refleks, Masih Kritis Tak Sadarkan Diri
Terungkap kondisi VA (16) pelajar SMK di Serang dilempar Bripda MA hingga jatuh dari motor, masih kritis.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap kondisi VA (16) pelajar SMK di Serang dilempar Bripda MA hingga jatuh dari motor, masih kritis.
Adapun Bripda MA polisi di Banten melempar helm ke arah pengendara motor yang merupakan seorang pelajar SMK bernama VA (16).
Peristiwa itu terjadi di Jalan Palima–Pakupatan, Kota Serang, Banten pada Minggu (24/7/2025) dini hari.
Paman korban, Handy, sejak peristiwa pemukulan itu terjadi pada Minggu, (24/8/2025) lalu, hingga saat ini kondisi korban masih kritis tak sadarkan diri di ruang ICU RSUD Provinsi Banten.
"Tadi pagi masih kritis belum ada respon sama sekali belum sadar masih seperti yang awal di ruang ICU," kata Handy kepada TribunBanten.com, Rabu, (27/8/2025).
"Cuma untuk luka - luka yang di luar badan sudah agak kering," tambahnya.

Handy mengatakan, korban masih dalam keadaan koma menjalani perawatan intensif di RSUD Banten.
"Yang parah itu bagian kepala belakang yang kena pukul pakai helm sama orang Polda," ucapnya.
Baca juga: Kronologi Bripda MA Lempar Helm ke Pelajar SMK di Serang hingga Jatuh, Korban Koma Kepala Pecah
Sejauh ini, kata Handy, perwakilan dari pihak kepolisian Polda Banten sudah mendatanginya di RSUD Banten memberikan bingkisan.
Namun, pihak keluarga enggan menerimanya lantaran khawatir dianggap sebagai meringankan atas perbuatan terduga pelaku.
"Ada utusan dari Kapolda datang itu untuk memberikan bingkisan gak tahu kita belum buka, ditanya sama orang tua, ini bingkisan untuk apa, ada saya juga, kalau bingkisan ini untuk meringankan pelaku kita tidak bisa terima, mending diambil lagi, digituin sama pihak keluarga," ujarnya.
Sebab, lanjut Handy, dari awal peristiwa itu terjadi pihak keluarga sudah menanyakan kepada pihak kepolisian yang mengantarkan Violent ke rumah sakit.
Tetapi, kata Dia, tidak ada satu pun anggota kepolisian yang mengaku bahwa Violent dilempar menggunakan helm hingga jatuh dari sepeda motor yang dikendarainya.
"Berhubung gak ada yang ngaku yaudah saya konfirmasi langsung ke Mabes ada saudara. Kemarin suruh menghadap Paminal langsung sebelumnya kanit menjenguk malamnya sama Propam satu orang," katanya.
Handy berharap, agar kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oleh anggota kepolisian kepada keponakannya itu diusut hingga tuntas.
"Harapannya sih pengen diusut sampai tuntas supaya pelaku cepat ditangani supaya cepat mengakui kesalahannya, olah TKP, biar pelaku kena sanksi efek jera yang dilakukan kepada korban sampai koma," terangnya.
Polda Banten Sebut Refleks
Kabid Propam Polda Banten Kombes Pol Murwoto mengatakan bahwa anggota personel Dit Samapta Polda Banten berinisial Bripda MA melempar helm mengenai pengendara motor bernama Violent karena refleks.
"Sekira pukul 02.45 WIB kendaraan roda dua yang menuju arah tim 2 tidak menyalakan lampu utama kaget melihat petugas yang sudah berada dibadan jalan sehingga salah satu personel patroli Bripda MA refleks melemparkan helm diduga mengenai pengendara tersebut yang diketahui bernama Violent Agara Casttilo," kata Murwoto, Selasa, (26/8/2025).
Akibatnya, kata Murwoto, pengendara motor yang diketahui bernama Violent itu jatuh hingga terseret beberapa meter dari lokasi kejadian.
“Akibat lemparan helm tersebut mengakibatkan korban terjatuh dari kendaraan roda dua dan terseret beberapa meter mengakibatkan luka pada wajah dan kepala karena korban tidak memakai helm serta kaki dan sampai saat ini korban masih dirawat di ICU RSUD Banten,” ujarnya.
Dikatakan Murwoto, Berdasarkan hasil pengecekan rekaman CCTV petugas patroli menghadang kendaraan roda dua dengan cara memberhentikan kendaraan dan ancang-ancang melempar helm yang dikenakan.
Sedangkan rekaman video pemukulan tidak terekam oleh karena CCTV dikarenakan sekitar TKP korban terjatuh tidak ada CCTV.
"Bahwa berdasarkan klarifikasi para saksi menerangkan bahwa kendaraan roda dua yang dikendarai korban terlihat seperti akan menabrak Bripda MA sehingga personel tersebut melempar helm kearah Violent Agara Casttilo kaget dan terjatuh serta terseret sekitar 10 meter, setelah itu personel Ditsamapta membawa korban tersebut kerumah sakit RSUD Provinsi," jelasnya.
Murwoto menambahkan bahwa Kondisi motor korban tidak sesuai dengan standart pabrik.
"Bahwa Kondisi motor korban tidak sesuai dengan standart pabrik yaitu knalpot brong, tidak ada lampu dan memakai ban cacing keadaan motor ini seperti spek drag race serta korban saat itu tidak memakai helm," ujar Murwoto.
Polda Banten melakukan tindakan persuasif dengan mendatangi keluarga korban agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak lain.
Kemudian, lanjut Murwoto, Polda Banten membantu atas pengobatan korban selama dirawat.
"Kami melakukan proses penegakan hukum secara transparan dan obyektif terhadap Bripda MA baik peraturan disiplin ataupun kode etik, serta menepatkan ditempat khusus atau Patsus terhadap personel tersebut," terangnya.
Kronologi Versi Keluarga
Ayah korban, bernama Benny Permadi menjelaskan, kronologi dari insiden dugaan pemukulan terhadap anaknya.
Kata Benny, insiden itu bermula pada saat sang anak izin pamit hendak pergi ke sebuah bengkel mengambil spare part motor pada Minggu, (24/8/2025) sekira pukul 00.30 WIB.
Kemudian, lanjut Benny, sesampainya di bengkel yang berlokasi di sekitaran lampu merah Boru, sang anak masih memberikan kabar kepadanya.
Usai dari bengkel, lanjut Benny, Violent pulang bersama dua temannya menggunakan dua motor.
Kata Benny, dari keterangan dua teman Violent itu, saat di perjalanan mereka sempat bertemu dengan beberapa anggota Polisi yang tengah berpatroli.
Polisi sempat membiarkan Violent bersama dua rekannya melintas karena tidak menimbulkan kecurigaan.
Namun, ketika mereka sedang putar arah, seorang petugas menghadang dan diduga memukul Violent menggunakan helm hingga terjatuh dari motor serta mengalami luka parah di kepala.
“Dua teman anak saya yang melihat itu kemudian pergi ke rumah saya di Walantaka karena panik, mereka bilang, ‘Pak, itu anaknya dipukulin Polisi’ nah saya masih coba enteng dengan bilang ya kalian berarti yang salah ga mungkin Polisi asal-asal mukul,” ujar Benny.
Di lokasi, Violent sudah dalam keadaan tidak sadar dan dibantu oleh temannya yang masih di bengkel serta Polisi untuk dibawa ke IGD RSUD Banten.
Sekira pukul 02.40, Benny yang langsung pergi ke rumah sakit dan mendapati banyak Polisi yang mengantar anaknya tersebut.
Beberapa Polisi yang hadir di sana mengatakan kepada Benny bahwa Violent mengalami kecelakaan lalu lintas.
Katanya, mereka hanya membantu membawa ke rumah sakit dan membantah adanya pemukulan terhadap korban.
“Kawan-kawan Violent coba ngebantah itu bilang (ke Polisi) ‘bapak kan ada di kejadian kan bapak lihat kan ini memang dipukul sampai akhirnya jatuh dan enggak sadarkan diri’ mereka sempat berdebat."
"Logika saya anak-anak umuran segitu kalau mereka bohong nggak mungkin berani ngadepin orang pake seragam apalagi banyak,” tutur Benny.
Menurut Benny, salah seorang Polisi sempat mengakui bahwa korban tidak melaju dengan kecepatan tinggi saat mengendarai motor.
Ia juga meminta agar anggota yang diduga melakukan pemukulan dihadirkan, namun pihak kepolisian tetap membantah adanya tindak kekerasan tersebut.
"Atas dasar apa anak saya digituin? Bocah salah ditegur lah, dihukum sepantasnya lah mau push up nggak papa saya dukung."
"Kalau dianggap membubarkan kerumunan, ya anak saya cuma dua motor terus lagi jalan juga kondisnya itu yang saya sayangkan dari pihak Kepolisian," ucapnya.
Benny mengatakan, kondisi anaknya kini kritis dan masih dalam keadaan koma dengan luka berat di kepala.
"Saya cuma minta tanggungjawabnya sudah jelas diakui kawannya liat dipukul kok tidak diakui? Saya awalnya cuma minta siapa dan kenapa dilakukan seperti itu tapi ko tanggapannya anak saya laka?," ujarnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Kondisi Pelajar SMK, Korban Pemukulan Oknum Polisi hingga Kini Masih Kritis di Ruang ICU RSUD Banten
Ini kata Lisa Mariana Soal Kelanjutan Proses Hukum Usai Hasil Tes DNA Anak Tak Identik Ridwan Kamil |
![]() |
---|
9 Tahun Pacaran Tak Kunjung Dinikahi, Wanita di Banyumas Gugat Mantan Kekasihnya Rp1 Miliar |
![]() |
---|
Nasib Dosen Wanita di Nias Lempar Skripsi ke Lantai Buat Mahasiswa Emosi, Kampus Bertindak |
![]() |
---|
Kondisi NAT Anak Ustaz Terkenal di Bandung yang Dianiaya Ayah, Ibu Tiri Hingga Nenek, Alami Trauma |
![]() |
---|
Sosok Bripda MA, Anggota Polda Banten yang Lempar Helm Pelajar SMK Hingga Kritis, Kini Dipatsus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.