Seputar Islam

Kisah Sekelompok Pemuda dalam Alquran Surat Al Kahfi dan Hikmahnya

Selayaknya ayat ini menjadi renungan bagi setiap pemuda untuk mengukur diri dan menjadi pendorong untuk berbuat yang terbaik.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel grafis/khoiril
KISAH 7 PEMUDA -- Ilustrasi Ashabul Kahfi, kisah 7 pemuda dalam Surat Al Kahfi, hikmah dan pelajaran bagi pemuda masa kini. 

Kabar tentang para pemuda ini akhirnya sampai ke telinga raja. Mereka pun ditangkap dan dihadapkan ke istana. Di hadapan penguasa yang zalim, di saat nyawa berada di ujung tanduk, mereka tidak gentar. Allah SWT mengabadikan momen heroik ini:

وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا

Artinya: "Dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, 'Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran'." (QS. Al-Kahfi: 14)

Raja memberi mereka waktu beberapa hari untuk berpikir. Namun, bagi mereka, iman bukanlah sesuatu yang bisa ditawar.

Hijrah ke Gua Demi Iman

Menyadari bahwa mereka tidak bisa lagi berdakwah secara terang-terangan dan untuk menyelamatkan akidah mereka, para pemuda ini memutuskan untuk uzlah (mengasingkan diri) atau "berhijrah" dari kebobrokan kota mereka. Mereka memilih sebuah gua di gunung sebagai tempat berlindung. Di ambang pintu gua, mereka memanjatkan doa yang sangat indah:

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Artinya: "...(mereka berdoa): 'Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)'." (QS. Al-Kahfi: 10)

Tidur Selama 309 Tahun dalam Penjagaan Allah

Di dalam gua inilah, keajaiban terbesar dimulai. Allah tidak hanya menyembunyikan mereka, tetapi menidurkan mereka dengan lelap.

فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا

Artinya: "Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu." (QS. Al-Kahfi: 11)

Setelah 309 tahun berlalu, Allah membangunkan mereka. Mereka saling bertanya, "Berapa lama kita di sini?" Sebagian menjawab, "Sehari atau setengah hari." Mereka masih mengira hanya tertidur sebentar.

Karena lapar, salah satu dari mereka diutus ke kota untuk membeli makanan dengan uang perak yang mereka bawa, dengan pesan agar berhati-hati jangan sampai ketahuan. Di sinilah tabir waktu tersingkap. Kota itu telah berubah total. Penduduknya bukan lagi penyembah berhala, melainkan orang-orang yang beriman kepada Allah.

Saat pemuda itu hendak membayar dengan koin kuno dari zaman Raja Diqyanus, gemparlah seluruh kota. Singkat cerita, keberadaan mereka pun terungkap. Kisah mereka menjadi bukti nyata (ayah) bagi penduduk negeri yang saat itu sedang berselisih pendapat tentang adanya hari kebangkitan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved