Seputar Islam

Kisah Sekelompok Pemuda dalam Alquran Surat Al Kahfi dan Hikmahnya

Selayaknya ayat ini menjadi renungan bagi setiap pemuda untuk mengukur diri dan menjadi pendorong untuk berbuat yang terbaik.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel grafis/khoiril
KISAH 7 PEMUDA -- Ilustrasi Ashabul Kahfi, kisah 7 pemuda dalam Surat Al Kahfi, hikmah dan pelajaran bagi pemuda masa kini. 

TRIBUNSUMSEL.COM  — Dalam Alquran, Allah SWT berfirman dan memberikan pembicaraan khusus terhadap pemuda yang diabadikan dalam surat al-Kahfi.

Surat Al Kahfi adalah Surat ke-18 dalam Mushab Alquran yang memiliki berbagai hikmah, termasuk kisah tujuh pemuda yang digelari Ashabul Kahfi.

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.

Surat Al-Kahfi Ayat 13
نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى

Arab-Latin:

Naḥnu naquṣṣu 'alaika naba`ahum bil-ḥaqq, innahum fityatun āmanụ birabbihim wa zidnāhum hudā

Artinya: Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

Ada hal yang menarik untuk dicermati dari ungkapan Allah swt dalam ayat di atas, dimana Allah menggunakan kata naba’ untuk menyebutkan cerita sekelompok pemuda penghuni goa (ashhâb al-kahf).

Dikutip dari tulisan syofyanhadi.blogspot.co.id, kata naba’ secara harfiyah berarti berita. Di dalam al-Qur’an kata Naba’ biasanya dipakai untuk menyebutkan berita-berita besar yang mengejutkan dan mengandung kehebatan. 

Dari sekian banyak penggunaan kata naba’ dalam al-Qur’an, salah satunya Allah swt gunakan untuk menyebutkan cerita sekelompok pemuda penghuni goa, seperti yang disebutkan dalam surat al-Kahfi [18] ayat  13 tersebut.

Hal itu mengandung sebuah isyarat bahwa pemuda adalah kelompok elit dalam masyarakat yang selalu menciptakan berita-berita besar yang mengejutkan sekaligus mencengangkan. 

Kisah Singkat Ashabul Kahfi

Kisah ini terjadi di sebuah negeri yang diperintah oleh seorang raja yang kejam dan penyembah berhala, yang oleh para ahli sejarah disebut Diqyanus (Decius). Ia memaksa seluruh rakyatnya untuk ikut dalam kemusyrikan, mempersembahkan kurban untuk berhala-berhala. Siapa pun yang menolak, akan dihadapkan pada dua pilihan: murtad atau mati.

Di tengah kegelapan itu, muncullah sekelompok pemuda dari kalangan bangsawan. Hati mereka resah. Mereka menolak untuk menukar iman mereka kepada Allah Yang Maha Esa dengan kemewahan dunia yang fana. Secara sembunyi-sembunyi, mereka saling menguatkan di atas jalan tauhid.

"Tuhan Kami adalah Tuhan Langit dan Bumi" - Deklarasi Tauhid yang Mengguncang

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved