Seputar Islam

Hadits Menunjukkan Jalan adalah Sedekah, Berikut 9 Adab di Jalan Menurut Islam dan Dalilnya

Islam mengatur adab ketika berada di jalan, yang sebaiknya kita perhatikan agar baik kita maupun orang lain merasa nyaman atau tidak terganggu

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ADAB DI JALAN -- Ilustrasi orang berjalan kaki dan berkendara di jalan, berikut 9 Adab di Jalan Menurut Islam lengkap dengan dalilnya. 

Sebagaimana ditegaskan dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda (artinya):

“Ketika ada seseorang sedang berjalan di suatu jalan, ia menemukan dahan berduri di jalan tersebut, lalu orang itu menyingkirkannya. Maka Alloh berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya..”

(Di dalam riwayat lain disebutkan: “Maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga).” (HR. Bukhari: 654, Muslim: 1914)

4. Membantu orang lain menaikkan barang ke kendaraannya

Sikap seperti ini adalah cerminan dari seorang muslim yang sejati, yaitu tatkala ada orang lain sedang menaikkan barang-barangnya ke atas kendaraan ia mau meluangkan waktunya untuk membantu.

Tidaklah perbuatan seperti ini sia-sia belaka, tetapi ini merupakan salah satu bentuk shodaqoh/sedekah.

Rasulullah SAW bersabda (artinya): “Setiap persendian manusia mempunyai kewajiban sedekah… (dan disebutkan di antaranya): berbuat adil di antara manusia adalah sedekah, menolong dan membawanya di atas kendaraannya adalah sedekah atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah dan menunjukkan jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari: 2891, Muslim: 1009)

5. Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal

Ini hukumnya wajib, karena Rasulullah bersabda (artinya): “Ada lima perkara wajib bagi seorang muslim terhadap saudaranya (yaitu): menjawab salam, mendoakan orang yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang yang sakit, dan mengantarkan jenazah.” (HR. Bukhari: 1240, Muslim: 2162)

6. Beramar ma’ruf dan nahi munkar

Ini juga wajib dilakukan oleh setiap muslim sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dari Abu Said al-Khudri, bahwasanya Rosululloh bersabda (artinya): “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah paling lemahnya iman. “ (HR. Muslim: 49, Tirmidzi: 2172, Nasai: 5008, Ibnu Majah: 1275)

Syaikh Fuad bin Abdul Aziz menuturkan: “Beramar ma’ruf dan nahi munkar tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, namun merupakan kewajiban bagi setiap orang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.”

7. Menunjukkan orang tersesat (salah jalan), memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan dan menegur orang yang berbuat keliru

Karena hal-hal tersebut merupakan shodaqoh. Sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah hadits shohih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda (artinya):

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved