Arti Kata Bahasa Arab

Apa dan Siapa yang Dimaksud Ulama Mutaqaddimin dan Ulama Mutaakhirin, Para Ulama Penyampai Hadits

Ada yang mengatakan ulama mutaakhirin setelah tempo 300 tahun hijriyah, ada lagi yang mengatakan setelah 400 dan 500 Hijriyah.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ULAMA MUTAQADDIMIN -- Ilustrasi tentang Siapa yang Dimaksud Ulama Mutaqaddimin dan Ulama Mutaakhirin dan penjelasannya. 

Ada yang mengatakan ulama mutaakhirin setelah tempo 300 tahun hijriyah, ada lagi yang mengatakan setelah 400 dan 500 Hijriyah.

Siapa Saja Ulamanya?
Dikutip dari laman hmetro.com.my

Ulama mutaqaddimin di antaranya:

 Abu Hanifah (wafat 150H), al-Awza'i (wafat 156H), Syu'bah (wafat 160H), Sufyan al-Thawri (wafat 161H), al-Laith bin Sa'd (wafat 175H), Malik bin Anas (wafat 179 H), Ibn al-Mubarak (wafat 181H), al-Qattan (wafat 189H), Sufyan bin 'Uyaynah (wafat 198H) dan 'Abd al-Rahman bin Mahdi (wafat 198H).

Diikuti seterusnya oleh as-Syafie (wafat 204H), Ibn Ma'in (wafat 233H), Ibn al-Madini (wafat 234H), Ishaq bin Rahuyah (wafat 238H), Ahmad (wafat 240H), al-Bukhari (wafat 256H), Muslim (wafat 261H), Abu Zur'ah (wafat 264H), Abu Dawud (wafat 275H), Abu Hatim (wafat 277H), al-Tirmidhi (wafat 279H), al-Bazzar (wafat 292H), al-Nasa'i (wafat 303H) dan banyak lagi.


Sedangkan ulama mutaakhirin di antaranya:

Ibn al-Athir (wafat 606H), Ibn al-Solah (wafat 643H), al-Munziri (wafat 656H), al-Nawawi (wafat 676H), Ibn Daqiq al-'Ied (wafat 702H), al-Zahabi (wafat 748H), al-Subki (wafat 756H), al-'Ala'i (wafat 761H), al-Zayla'i (wafat 762H), Ibn Jama'ah (wafat 767H), Ibn Kathir (wafat 774H), al-Zarkasyi (wafat 794H) dan Ibn Rajab (wafat 795H).

Diikuti seterusnya oleh Ibn al-Mulaqqin (wafat 804H), al-'Iraqi (wafat 806H), al-Haythami (wafat 807H), Ibn Nasir ad-Din (wafat 842H), Ibn Hajar (wafat 852H), al-Busiri (wafat 840H), Ibn Qutlubugha (wafat 879H), as-Sakhawi (wafat 902H), as-Suyuti (wafat 911H) dan lain-lain lagi.

Mengutip Prof Dr H Abustani Ilyas M Ag, Dosen Universitas Islam Alaudin dalam tulisannya mengatakan bahwa ilmu hadis sekarang ini telah banyak mendapat perhatian dan lahan kajian pada dua kelompok ulama besar yakni ulama mutaqaddimin dan mutaakhirin.

Keduanya memiliki ciri khas baik dari segi metodologi, pemahaman dan pengetahuan ilmiah.

Menurut guru besar ilmu hadis Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini kelompok ulama mutaqaddimin mengkaji aspek ilmiah yang mengkaji hadis secara praktis yakni ulama mutaqaddimin.

Sedangkan kelompok ulama mutaakhirin mengkaji aspek teoritis yang menciptakan istilah-istilah, merumuskan defenisi-defenisi dan menyesuaikan kaidah berdasarkan pengalaman ulama mutaqaddimin.

Ulama Mutaqaddimin ini berhasil melahirkan sebagian referensi hadis yang memberikan gambaran yang jelas tentang aplikasi teori Ulumul Hadis.

Sebagai bukti penyebarannya secara konsistensi mereka tidak menerima hadis atau yang beredar yang di kalangan mereka kecuali riwayat lisan secara langsung dan masa itulah fase periwayatan.

Demikian penjelasan tentang Apa dan Siapa yang Dimaksud Ulama Mutaqaddimin dan Ulama Mutaakhirin, Para Ulama Penyampai Hadits. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Muqaranah, Muqaranah Hakikiyah dan Muqaranah Urfiyah, Istilah dalam Fiqih Ibadah dan Contohnya

Baca juga: Amalan-Amalan Malam Jumat Sesuai Sunnah Rasulallah SAW, Perbanyak Membaca Dzikir dan Doa

Baca juga: Doa Mohon Kemudahan: Allahumma Innaka Talamu Ma Nahnu Fihi Wa Ma Nathlubuhu, dan Artinya

Baca juga: Doa Pembuka Pidato Rabbana Atina Min Ladunka Rahmatan dan Robbish Rohli Sodri, Tulisan Arab & Arti

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved