TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meski berada di pusat kota Palembang yang menjadi ibu kota provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), nyatanya masih ada beberapa sekolah yang masih dianggap tidak layak digunakan.
Ini terlihat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 87 yang berada di Jalan Banten, Palembang, yang mana kondisi bangunannya sangat memprihatinkan.
Dinding kayu yang mulai jebol hingga plafon rusak, akibat kebocoran dari atap membuat suasana belajar menjadi kurang nyaman.
Situasi ini dinilai sudah selayaknya mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Palembang.
Sejumlah wali murid mengaku kecewa karena janji renovasi sekolah sudah dua kali batal direalisasikan.
“Kita tidak tahu apa kendalanya, yang jelas batal dan membuat para wali murid menjadi kecewa,” kata Dudun seorang wali murid Nansim, Minggu (24/8/2025).
Mereka menekankan pentingnya renovasi segera, agar para siswa bisa belajar dengan tenang tanpa rasa was-was.
“Kami hanya ingin anak-anak bisa belajar dengan aman. Tidak perlu takut saat hujan turun, apalagi khawatir atap bisa roboh kapan saja,” kataya.
Baca juga: Disdik Janji Tahun Depan SDN 183 Palembang Bakal Dibangun 2 Lantai, Usai Viral Plafon Kelas Jebol
Baca juga: Viral Plafon di Ruang Kelas SDN 183 Palembang Jebol, Berulang Kali Difoto Tapi Belum Juga Diperbaiki
Pihak sekolah pun tak menampik kondisi bangunan yang memerlukan renovasi segera.
Kepala Sekolah SDN 87, Paris, mengatakan bahwa kewenangan pembangunan sepenuhnya berada di Dinas Pendidikan Kota Palembang.
“Untuk pembangunan itu kewenangan dari Disdik (Dinas Pendidikan) Palembang. Silakan tanyakan langsung ke sana,” ujarnya.
Meski begitu, Paris menegaskan bahwa dirinya dan para guru, sangat berharap renovasi bisa segera terlaksana. Menurutnya, perbaikan sarana pendidikan adalah kebutuhan mendesak.
“Kami yakin Pemkot akan memperhatikan hal ini. Apalagi menyangkut masalah pendidikan anak-anak,” tandasnya.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Disdik Kota Palembang, Adrianus Amri saat dikonfirmasi, memastikan SDN 87 sudah masuk dalam anggaran perbaikan pada tahun 2025 ini.
"Tahun ini rencananya diperbaiki, karena sudah ada anggarannya, " papar Amri.
Amri tak menampik, jika ada penundaan perbaikan sekolah tersebut, karena ada sanggahan dari pihak- pihak lain atas tender yang sudah dilakukan.
"Kemarin pada saat tender, ada proses sanggah dari pihak lain dan dinyatakan valid, sehingga tender dilakukan ulang, " pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News