TNI Tewas Dianiaya Senior

'Siapapun Diusut, Tidak Pandang Bulu', Pangdam IX/Udayana Tegas Usut Kasus Tewasnya Prada Lucky

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANGDAM UDAYANA- Mayjen TNI Piek Budyakto, memimpin Apel Olahraga Prajurit dan PNS Kodam IX/Udayana yang digelar di Lapangan I Gusti Ngurah Rai, Kepaon, Denpasar, Jumat (16/5/2025). Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto meminta maaf atas kematian Prada Lucky, ibu korban sampai bersimpuh di kakinya minta keadilan

"Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum. Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya. Saya mohon keadilan buat anak saya," ucapnya. 

Piek Budyakto kemudian membopong dan memenangkan Sepriana. Sepriana juga meminta agar tidak boleh lagi ada kejadian serupa. 

"Saya diputus kontak, seorang anak dan ibu diputus kontak. Itu sakit. Saya ke sana dia keadaan koma," ujar Sepriana. 

Sepriana mengatakan bahwa foto bagian tubuh Lucky yang beredar di media sosial adalah miliknya. Ia memotret kondisi anaknya ketika dirawat di RSUD Aeramo Nagekeo. 

Dia memohon agar tidak perlu lagi ada yang mencemoh foto-foto itu. Sepriana meminta agar tidak lagi ada fitnah terhadap anaknya. 

Sepriana juga menyampaikan bahwa Lucky yang akan berulang tahun bulan depan, bakal memberi hadiah untuknya sebuah rumah. Namun janji itu tidak sempat terpenuhi. 

"Dia ulang tahun bulan depan, dia janji, mama saya akan kasih hadiah ini ke mama, tapi saya punya anak pulang mayat," ucapnya.

Setelah mendengar suara hati Sepriana, Pangdam IX/Udayana mempersilahkan ayah Prada Lucky namo, Serma Christian Namo berbicara.

Christian mengawali dengan menyampaikan permohoonan maaf atas sikapnya yang sempat menjadi sorotan. Tindakan dan ucapannya adalah luapan emosional seorang ayah yang kehilangan anaknya. 

"Saya akan meminta pertanggungjawaban seorang Ankum terhadap anggotanya, kenapa sampai terjadi kerugian personel," kata Christian. Ankum merujuk pada istilah militer yang berarti atasan yang berhak menghukum. 

Kemudian Christian menyampaikan keluhan lainnya mengenai penanganan Prada Lucky Namo saat dalam keadaan darurat. Dia menilai tidak ada kejelasan dan berujung kematian anaknya. 

"Pertanggungjawaban dokter Kes Batalyon yang memanipulasi data informasi/data. Pertanggungjawaban dokter Yon harus di pertanyakan kredibilitasnya seorang dokter hingga berani memanipulasi data/laporan medis," ujarnya. 

Christian mengklaim memiliki bukti perihal tuduhannya ke para medis Batalyon yang diduga melakukan manipulasi laporan medis. "Tidak bermaksud menyudutkan siapapun," tambah dia. 

Dia melanjutkan, para pelaku harus bertanggungjawab dan dihukum seberat-beratnya bahkan hukuman mati, termasuk pemecatan.

Christian menilai pengamanan personel tidak beraturan. "Ankum harus pertanggung jawabkan semua yang terjadi di dalam satuan yang dipimpin olehnya. Proses pelaku secepatnya dengan transparan dan terbuka," katanya. 

Halaman
1234

Berita Terkini