Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNSUMSEL.COM, MATARAM - Menguak masa lalu Brigadir Muhammad Nurhadi, polisi yang tewas di sebuah vila di Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Brigadir Nurhadi ternyata menyimpan kisah pilu, di balik dirinya adalah seorang polisi.
Brigadir Nurhadi sudah menjadi yatim piatu sejak usianya 5 tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Dewi, sodara Nurhadi.
Menurut Dewi. adiknya itu merupakan anak terakhir dari empat bersaudara.
"Dia yatim seperti anaknya yang sekarang ini," kata Dewi.
Baca juga: Bantahan Pihak Ipda Haris Soal Kematian Brigadir Nurhadi, Kuasa Hukum Sebut Tak di TKP Saat Kejadian
Nurhadi diketahui memiliki dua anak, di mana anak keduanya baru genap sebulan saat peristiwa itu terjadi.
Sejak kecil ia ingin menjadi polisi, saat besar akhirnya ia berhasil meraih cita-citanya itu.
Muhamad Hambali, kakak kandung almarhum mengungkapkan sosok Nurhadi dikenal sebagai orang yang ringan tangan dalam membantu keluarga dan orang lain.
"Kalau ditanya baik, masyaallah baik sama semua orang," Hambali itemui, Selasa (8/7/2025).
Namun baru saja berpangkat Brigadir Polisi, Nurhadi harus meregang nyawa diduga karena dianiaya.
Baca juga: Kebohongan Kompol I Made Yogi & Ipda Haris Terbongkar Soal Brigadir Nurhadi Tewas karena Tenggelam
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di salah satu villa di Gili Trawangan, saat ia sedang berpesta dengan rekan kerjanya yang lain.
Namun sampai saat ini polisi belum mengetahui pelaku penganiayaan itu, meskipun saat ini polisi sudah menentapkan tiga tersangka dalam kasus ini.
Tiga tersangka tersebut Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Ipda Haris Sucandra dan Misri. Mereka saat ini ditahan di Rutan Polda NTB.