TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), salah satunya ruas Tol Palembang-Betung.
Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya menerangkan konstruksi Tol Palembang Betung menunjukkan progres cukup signifikan.
"Hingga akhir Juni tahun ini, progres Tol Palembang-Betung sebesar 52 persen," terang Aditya melalui rilis yang tertulis yang diterima TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Kamis (3/7/2025).
Saat ini lingkup pekerjaan proyek tol tersebut yakni pembangunan ramp 4, 6 dan 8.
Struktur ramp tersebut akan mengintregasikan ruas Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) dengan Tol Palembang-Indralaya-Prabumulih (Palinpra).
"Nantinya jika rampung, kendaraan dari arah Palembang, Kayuagung maupun Prabumulih tidak perlu keluar lewat jalan nasional. Bisa langsung melintas lewat junction setelah pembangunan ramp selesai," jelas Aditya.
Di samping itu HKI sedang menggarap pembangunan rest area tipe A di STA 71+000 Tol Palembang-Betung.
Di rest area itu nantinya terdapat sarana-prasarana masjid, toilet umum, restoran, bengkel dan juga ruang untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca juga: BBPJN Sumsel Tak Bisa Perbaiki Jalintim Palembang-Betung Secara Maksimal Karena Anggaran Terbatas
Baca juga: Tol Kapal-Betung Bakal Difungsionalkan Secara Keseluruhan Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2026
Rest area ini juga dirancang dengan kapasitas parkir yang memadai, yakni mampu menampung sebanyak 157 kendaraan kecil dan 40 kendaraan besar.
Dalam pembangunan Tol Palembang-Betung, HKI menghadapi tantangan geoteknik yang cukup kompleks.
Mengingat lokasi pembangunan berada pada kawasan bertanah gambut dan tanah lunak.
Untuk mengatasi kondisi ini, HKI melakukan penanganan khusus melalui metode perbaikan daya dukung tanah untuk memastikan stabilitas dan keamanan konstruksi.
Penerapan Building Information Modeling (BIM) juga diimplementasikan dalam proses pembangunan tol.
Mulai dari perencanaan, pembuatan shop drawing (gambar loka), perhitungan volume pekerjaan awal.
Serta memanfaatkan infrastruktur cloud yang dijadikan sebagai pusat data informasi proyek untuk kolaborasi dengan seluruh stakeholder proyek.