Sebelumnya, korban dan keluarga tinggal di rumah yang dibangun di kompleks makam desa.
Setelah diusir, korban dan keluarga sempat pergi ke Kabupaten Grobogan.
Kemudian, mereka dijemput oleh tokoh masyarakat untuk kembali pulang.
Setelahnya, keluarga tersebut juga sempat tinggal di rumah saudara mereka, tapi lagi-lagi ditolak warga.
Mediasi pun dilakukan untuk mencari jalan tengah. Hasilnya, untuk sementara waktu mereka tinggal di balai desa.
"Sementara ditempatkan balai desa setempat, sudah hampir 2 pekan, sampai sekarang masih di balai desa," kata Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Jenar, Suwanto, Rabu (18/6/2025).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu di Sragen Ikhlas Anaknya Dihamili Ayah Tiri, Berujung Sekeluarga Tinggal di Balai Desa, .