TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah Devit Febriansyah, pelajar asal Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat anak kuli angkut lulus ITB lewat jalur prestasi dijemput langsung oleh Rektor.
Bahkan Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, menjemput langsung Devit di kediamannya pada Sabtu (7/6/2025).
Devit merupakan seorang anak kurang mampu yang lulus ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.
Orang tuanya, Doni Afrizal dan Julimar, bekerja sebagai buruh pengupas kulit kayu manis dan tidak menamatkan pendidikan sekolah dasar.
Ia tinggal di sebuah rumah yang cukup sederhana di Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.
Meski hidup dalam keterbatasan, Devit Febriansyah lulus ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.
Kisahnya viral setelah influencer pendidikan, Imam Santoso yang mengunggahnya di akun Instagram @santosoim, Senin (9/6/2025).
Baca juga: Nasib Pilu Dua Anak Lusi Usai Tewas Dibunuh Suami di Karawang, Ada Bayi 5 Bulan, Didampingi Psikolog
Viralnya kisah Devit sampai ke jajaran petinggi ITB.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T bahkan datang menjemput.
Ia terharu dengan kisah Devit.
Lantas kenapa orang satu kampung rela membiayai Devit yang lolos ITB.
Rupanya satu kampung merasa bangga dengan Devit Febriansyah.
Devit diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB).
Ia adalah satu-satunya anak dari Kecamatan Malala yang lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Dalam video yang diunggah Imam Santoso, terlihat Rektor ITB datang ke tempat tinggal Devit.