IDUL ADHA

Makna Kisah Bilal bin Rabah dan Ibnu Abbas Sahabat Nabi Menyembelih Ayam pada hari Raya Idul Adha

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISAH BILAL DAN IBNU ABBAS -- Ilustrasi Hari Idul Adha, berikut Kisah Bilal bin Rabah dan Ibnu Abbas Sahabat Nabi Menyembelih Ayam pada hari Raya Idul Adha, inilah maknanya.

 

Bukan Dalil

Ibnu Abbas ketika Idul Adha nyaris selalu menyembelih ayam. Ketika ditanya perihal hewan yang disembelihnya dia tidak mempedulikannya.

Hal ini menunjukkan spirit kebiasaan untuk memberi sesuai kemampuan. Meskipun kita tidak bisa berkurban dengan kambing, sapi, atau binatang ternak lainnya, jangan lantas tidak menyembelih hewan apapun.


Sebab hari Idul Adha tersebut diistilahkan oleh Allah SWT sebagai yaumu uklin wa syurbin (hari makan dan minum). Namun jangan diniatkan kurban.

Akan tetapi hal ini tidak lantas dijadikan dalil tentang bolehnya berkurban dengan ayam.

Keduanya hanya ingin menekankan pentingnya bersedekah pada bulan tersebut sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing.

Selain itu, apa yang dilakukan Sahabat Bilal dan Ibnu Abbas mengajarkan kepada kita bahwa cara menghormati datangnya Hari Raya Idul Adha yang dinamai sebagai hari raya makan minum, maka diupayakan kita dapat menyuguhkan makanan yang enak pada hari tersebut sesuai dengan kemampuan kita.

Dikutip dari laman alazhar.id, kisah ini juga memberikan pembelajaran kepada kita bahwa kita bisa berbuat baik dengan apa pun dan kapanpun meski belum bisa berkurban, meski ekonomi kita terbatas.

Selain itu cara menghormati datangnya Idul Adha yang dinamai sebagai hari raya makan dan minum, maka diupayakan kita bisa menyuguhkan makanan yang istimewa. Tentunya sesuai dengan kemampuan kita. 

Jangan sampai kita tidak menyembelih apapun, minimal membeli daging apa saja yang penting halal supaya menghilangkan ketamakan yang ada dalam diri kita. 

Kalau kita belum bisa melakukan sesuatu secara sempurna, maka jangan tinggalkan seluruhnya. Hal ini sejalan dengan kaidah fikih yang mengatakan: “maa laa yudraku kulluhu, laa yutraku kulluhu”. Artinya sesuatu yang tidak dapat dicapai secara keseluruhan maka janganlah yang tidak sempurna ditinggalkan”.

Demikian penjelasan tentang makna Kisah Bilal bin Rabah dan Ibnu Abbas Sahabat Nabi Menyembelih Ayam pada hari Raya Idul Adha. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Dzikir dan Doa Hari Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah Sesuai Sunnah, Amalan Sehari Sebelum Idul Adha 2025

Baca juga: Doa Haji Mabrur Sepulang Haji untuk Orang yang Menunaikan Ibadah Haji Bacaan Arab, Latin dan Arti

Baca juga: Doa Menyambut Idul Adha yang Dibaca Rasulullah : Ya Hayyu Ya Qayyum La Ilaha Illa Anta Birohmatika

Baca juga: Kumpulan Doa untuk Dibaca dan Diamalkan Saat Wukuf di Hari Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah, Puncak Haji

Berita Terkini