"Semuanya pemerintah dan masyarakat, tolong ingatlah jasa-jasa beliau," imbuhnya.
Chatu berharap, jasa sang ayah yang pernah mendamaikan Tanah Abang hingga membuat aksi premanisme tunduk kepadanya, bisa diketahui pula oleh para generasi muda.
"Ya perhatiannya aja buat masyarakat generasi mudanya terutama sejarah itu penting untuk dipelajari," jelas Chatu.
"Kalau udah enggak ada babeh akan terjadi saling menjatuhkan ingin naik (berebut kekuasaan Tanah Abang)," lanjutnya.
Polemik Hercules
Sebelumnya, Hercules sempat menghina Sutiyoso dengan menyebutnya bau tanah.
Sutiyoso sempat mendapat pembelaan dari Gatot, sambil menyebut Hercules preman dan menguak mengungkit-ungkit sejarah kelamnya.
Hercules marah dengan Gatot dan sempat mengultimatum untuk tidak mengganggu dirinya.
"Tapi Gatot, saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut sama Anda, saya tidak menghargai Anda."
"Kenapa Anda (menilai) saya kok bengis banget gitu lho, bengis banget gitu lho, aku salah apa?"
"Aku gak punya salah dengan pak Gatot lho. Pak Gatot sampai bicara premanisme, kurang ajar, aku salah apa Pak Gatot yang aku hormati, yang aku muliakan, mantan Panglima TNI," kata Hercules.
Hercules menilai Gatot sedang "tidak laku" sehingga harus ikut muncul membicarakan polemiknya dengan Sutiyoso.
Ia membandingkan sikap Gatot dengan Sutiyoso yang justru kalem.
"Saya bilang kamu yang preman karena kamu itu kamu bikin action sana action sini karena enggak laku."
"Kenapa kamu bilang saya preman, kalau preman ada ada jalurnya untuk mengatasi adalah bapak-bapak kepolisian," ujar Hercules.