TRIBUNSUMSEL.COM- Pihak keluarga J, wartawan di Banjarbaru sempat menerima uang duka belasungkawa pemberian dari Jumran anggota TNI sebelum mengetahui menjadi korban dibunuh.
Pemberian uang duka tersebut ditransfer Jumran dan ibunya melalui rekening kakak J sehari setelah korban ditemukan tewas di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025) sore.
Meski demikian, pihak kuasa hukum dan keluarga korban telah sepakat untuk mengembalikan uang tersebut.
Baca juga: Pura-pura Berduka, Jumran Oknum TNI AL Kirim Uang Belasungkawa ke Keluarga Wartawan yang Dibunuhnya
Proses pengembalian akan difasilitasi melalui penyidik.
“Kami sedang diskusikan waktu pastinya, tapi yang jelas uang itu akan kami kembalikan secara resmi lewat penyidik,” kata Kuasa hukum keluarga korban, Mbareb Slamet Pambudi,kepada wartawan pada Senin (7/4/2025) di Denpom Lanal Banjarmasin, dilansir dari Banjarmasinpost.co.id.
Jumran disebut berpura-pura berduka atas kepergian calon istrinya.
Menurut Slamet, total uang yang dikirim berjumlah Rp2 juta, masing-masing Rp1 juta dari tersangka dan Rp1 juta dari orangtua tersangka.
“Setelah korban ditemukan meninggal, tersangka memberikan uang belasungkawa. Uang itu dikirim oleh tersangka dan ibunya,” ungkap Slamet
Dana tersebut dikirim pada 23 Maret 2025, atau sehari setelah korban dinyatakan meninggal dunia.
“Informasinya, tersangka lebih dulu mentransfer ke rekening kakak korban, kemudian disusul oleh ibunya. Uang itu kami nilai sebagai bentuk belasungkawa, walaupun bisa saja dijadikan alibi oleh tersangka,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam rekonstruksi kasus pembunuhan J jurnalis di Banjarbaru oleh Kelasi Satu Jumran juga terungkap siasatnya menutupi perbuatannya.
Gelar rekonstruksi ini dilakukan Detasemen Polisi Militer (Denmpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banjarmasin di ruas Jalan Trans Gunung Kupang, Kiram, Kota Banjarbaru, Sabtu (5/4).
Dalam reka ulang, Jumran memeragakan membawa Juwita menggunakan mobil sewaan.
Baca juga: Janji TNI AL Tak Bertele-tele Hukum Jumran Pembunuh Wartawati J, Bakal Gelar Sidang Militer Terbuka
Tersangka juga memperlihatkan cara dirinya memiting dan mencekik leher J hingga tewas di dalam mobil.
Jumran kemudian turun dari mobil dan menjalani adegan menghentikan seorang pengendara.