Soeharto pun mengaku kaget karena pengunjung yang datang sangat ramai seperti objek wisata pada umumnya.
"Semakin sore, semakin ramai bahkan sampai malam hari. Orang jam 8 malam itu baru bubar," ungkap Soeharto.
Baca juga: Berkontribusi pada Roda Ekonomi bagi Masyarakat, Desa Wunut Hadirkan Wisata Air Umbul Pelem
Baca juga: Antisipasi Kemacetan, Polisi Berlakukan Lalu lintas Kendaraan Satu Arah Kawasan Wisata Danau Ranau
Bagi pengunjung yang datang tak dipungut tiket masuk alias gratis.
Soeharto juga meminta juru parkir agar tak meminta uang parkir kepada pengunjung.
"Baik kendaraan roda dua maupun roda empat, kalau dikasih ya terima. Kalau tidak dikasih, jangan diminta karena sebenarnya ini menyenangkan masyarakat," tutur Soeharto.
Khusus kolam renang anak, pengunjung cukup membayar Rp 15 ribu.
Sambil menunggu buah hati yang asyik bermain air, memberi makan ikan di kolam bisa jadi hiburan bagi para orang tua.
Bisa juga menikmati makanan yang ada di kedai seperti bakso, mi instan dan ayam geprek.
Pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah di Ogan Ilir seperti Pemulutan, Indralaya, Tanjung Raja, Tanjung Batu.
Bahkan ada juga yang datang dari Palembang.
"Yang tadinya kami ingin jualan makanan dan minuman sambil pengunjung menikmati taman, tenyata yang datang banyak sekali. Ini di luar ekspektasi," ujar Soeharto.
Melihat animo masyarakat yang sangat tinggi, Soeharto berencana terus memperluas pembangunan taman.
Saat ini di Saung Desa Pulau Negara tampak sedang ada penataan pohon cemara, pohon kelapa hingga perkebunan jeruk.
Nantinya, warga yang hendak memesan minuman es kelapa dan jus jeruk, dapat memetik langsung buah yang diinginkan.
"Kami ada cita-cita untuk terus mengembangkan tempat ini. Orang dengan budget minim pun bisa menikmati tempat ini seharian, sepuasnya," kata Soeharto.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com