TRIBUNSUMSEL.COM -- Media sosial dihebohkan dengan video petugas yang tengah mengaspal jalur Pantura, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan cara dinilai tak lazim.
Akibatnya hal tersebut memicu pro kontra di kalangan publik hingga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tribunjatim.com, Jumat (28/3/2025).
Adapun pada video tersebut terlihat petugas yang memperbaiki jalan berlubang hanya menuang aspal ke dalam lubang, dimana aspal tersebut lalu diinjak-injak oleh petugas tersebut.
"Saya lihat video seorang petugas menuangkan aspal ke lubang jalan di jalur Pantura Karawang, kemudian diinjak-injak. Ada argumentasi itu aspal dingin," kata Dedi.
Dia menjelaskan bahwa ada jenis aspal seperti itu.
Di mana penggunaannya dalam keadaan dingin.
"Tetapi cara menuangkannya, meratakannya mungkin tidak diinjak-injak seperti itu, ada alat yang menjadi standar Kementerian PU," jelasnya.
Pekerjaan menuangkan aspal dingin, biasa dilakukan di jalan tol.
Lebih lanjut, Dedi menyampaikan, perbaikan jalan di Jalur Pantura merupakan kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PU.
Ada satuan kerja yang menangani perbaikan jalan di Jalur Pantura.
"(Perbaikan jalan Pantura) bukan oleh Dinas PU Jawa Barat karena itu jalan nasional. Memang ada tingkatan kewenangannya," papar Dedi.
"Jalan nasional kewenangan Menteri PU, jalan provinsi oleh pemprov, jalan kabupaten oleh pemerintah kota kabupaten, jalan desa kewenangannya (pemerintah) desa," imbuh dia.
Dedi mengajak pihak terkait untuk memperbaiki kualitas infrastruktur di berbagai tempat di Provinsi Jawa Barat, baik jalan nasional, provinsi, kota kabupaten serta desa.
"Mari perbaiki seluruh pekerjaan kita, dan koreksi apa yang menjadi kesalahan kita," tegasnya.
Sementara itu, Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Jawa Barat, Kementerian PU, Agung Satrio menjelaskan, ada bahan aspal yakni TCM atau tambal cepat mantap.