TRIBUNSUMSEL.COM - Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis menindak tegas dua oknum anggotanya jika terbukti terlibat dalam kasus penembakan tiga polisi saat menggerebek tempat perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung.
Ujang Darwis menuturkan saat ini, dua oknum bernama Peltu Lubis Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah anggota Subramil Negara Batin hingga kini masih berstatus sebagai saksi.
Darwis menegaskan akan menetapkan kedua oknum sebagai tersangka apabila terbukti bersalah.
Baca juga: 2 Oknum TNI di Kasus Tewasnya 3 Polisi di Way Kanan Masih Berstatus Saksi, Ini Penjelasan Pangdam
Profil Mayjen TNI Ujang Darwis
Diketahui, Mayjen TNI Ujang Darwis lahir di Palembang pada 21 Mei 1971.
Ia merupakan putra daerah Sumatera Selatan yang berasal dari Baturaja, Ogan Komering Ulu.
Ujang Darwis merupakan abituren Akademi Militer (Akmil) 1993 dari kecabangan Infanteri Kopassus
Selama meniti kariernya di militer, dia pernah menduduki jabatan sebagai Pama Pussenif, Danyon 23/Grup 2 Kopassus.
Dia kemudian diangkat menjadi Dandim 0735/Surakarta pada 2012-2013 di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Wali Kota Solo sebelum mengikuti Pilkada DKI Jakarta pada 2012.
Darwis pernah menjabat sebagai Dansecata Rindam IX/Udayana, Pabandya 1/Mindik Spaban II/Bindik Spersad, Aspers Kasdam IV/Diponegoro dan Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI).
Termasuk menjabat sebagai Dirbinlem Akmil, kemudian Paban III/Binteman Spersad.
Dia kemudian dimutasi menjadi Pamen Denma Mabesad dalam rangka pendidikan Lemhannas RI. Kemudian diangkat menjadi Danrem 045/Garuda Jaya. Selanjutnya, Kasdam IV/Diponegoro, Pa. Sahli Tk. II KSAD Bid. Was Afrika dan Timteng sebelum akhirnya menjabat sebagai Dirjen Strahan Kemhan hingga sekarang.
Mayjen TNI Ujang Darwis resmi menjabat sebagai Panglima Kodam II/Sriwijaya, menggantikan Mayjen TNI Naudi Nurdika, dalam serah terima jabatan yang digelar pada tanggal 21 Februari 2025 di Markas Besar TNI AD Jakarta.
Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis adalah sosok yang telah membangun karier militer yang cemerlang.
Baca juga: Sosok Irjen Helmy Santika, Kapolda Lampung Ungkap Kronologi Tiga Anggota Ditembak Terduga Oknum TNI
Riwayat Pendidikan
Pendidikan Umum
SD Negeri 145 Palembang (1978—1984)
SMP Negeri 19 Palembang (1984—1987)
SMA Negeri 3 Palembang (1987—1990)
Graduate Diploma of Development Administration, NCDS in Australian National University
M.D.A.(Master of Development Administration), NCDS in Australian National University
Pendidikan Militer
AKABRI (1990—1993)
Combat Intel (1993)
Sesarcabif (1994)
Lat SAR PARA (1994)
Sus Spes Dakibu (1995)
Komando (1995)
Sus KIBI (1996)
Sus Bahasa Inggris (1997)
Dik GLG (1999)
Diklapa I (2002)
Selapa II
Sus PA Sutpam (2003)
Seskoad (2008)
EDP Course (2010)
Sus Dandim (2011)
Sesko TNI (2018)
Lemhannas RI (2021)
2 Oknum TNI Terlibat Penembakan 3 Polisi
Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis ungkap status dua oknum TNI yang diduga terlibat penembakan terhadap tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung.
Dua oknum TNI yakni, Peltu Lubis Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah anggota Subramil Negara Batin hingga kini masih berstatus sebagai saksi.
Pangdam Ujang Darwis menuturkan penetapan tersangka terhadap oknum TNI tersebut belum dilakukan lantaran masih kurangnya barang bukti.
"Dua orang oknum ini statusnya sekarang masih sebagai saksi ya, jangan dibilang tersangka dan sebagainya," ujar Ujang Darwis saat pers rilis, dilansir dari Youtube KompasTV Rabu, 19 Maret 2025.
Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua oknum yang terlibat.
"Kita mintai keterangan, karena untuk menjadikan dia sebagai tersangka butuh barang bukti dan saksi-saksi yang memperkuat dan nanti dari olah TKP," terang Darwis.
Darwis menegaskan akan menetapkan kedua oknum sebagai tersangka apabila terbukti bersalah
"Harus dipahami dulu. Jadi itu berproses kalau memang terbukti kita tetapkan dan hukum kita tegakkan," ujar dia.
Baca juga: Ini Kata Kapolda Lampung Soal Jenis Senjata Api Dipakai Oknum TNI Saat Tembak 3 Polisi di Lampung
Keduanya kini telah ditahan di Denpom Lampung.
Kedua anggota itu pun masih dalam status TNI aktif.
Senjata Belum Ditemukan
Selain itu, Pangdam II Sriwijaya ini menyebut senjata yang digunakan untuk menembak 2 anggota polri itu belum ditemukan.
"Sampai sekarang ini kita masih mencari barang bukti tersebut dan dari keterangan yang ada, sehingga kita ketahui jenis senjatanya apa, apa benar rakitan atau pabrikan," bebernya.
Sementara itu sebelumnya, polisi menemukan 3 jenis selongsong di TKP.
"Berarti kan ada tiga jenis senjata disitu, tapi senjata yang bagaimana, itu yang perlu kita cari bersama Polda Lambung," katanya.
Seperti diketahui ada 3 anggota Polri yang gugur saat menggerebek judi sabung ayam dI Way Kanan, Lampung.
Ketiganya mendapat luka tembak saat akan menertibkan lokasi judi sabung ayam tersebut.
Tiga anggota yang gugur dalam tugas tersebut adalah Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto; Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto anggota Polsek Negara Batin; dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta, anggota Satreskrim Polres Way Kanan.
Mereka ditembak saat tengah melakukan operasi penggerebekan judi sabung ayam yang diduga milik anggota TNI.
Penembakan maut yang merenggut nyawanya terjadi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin pada Senin (17/3/2025) pukul 16.50 WIB.
Ketiganya ditembak oleh oknum TNI AD saat hendak menindak tegas judi sabung ayam.
12 Selongsong Peluru Ditemukan
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan tiga polisi saat gerebek judi sabung ayam di Way Kanan, ditemukan 12 selongsong peluru.
Berdasarkan penghitungan jarak melalui Google Map adapun lokasi ini berjarak sekitar 188 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 5 hingga 6 jam dari pusat kota.
Tempat kejadian perkara (TKP) tersebut terletak di tengah perkebunan karet di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin.
TKP ini menjadi saksi bisu tewasnya tiga anggota polisi Polda Lampung, yaitu AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta.
Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, mengungkap terkait temuan 12 selongsong peluru saat melakukan pemeriksaan di TKP judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan.
Dalam keterangan pers yang disampaikan melalui video oleh Humas Polda Lampung pada Selasa sore, Kapolda Helmy mengatakan bahwa pihaknya bersama Pomdam Sriwijaya, Korem 043 Garuda Hitam, dan Polres Way Kanan telah melakukan olah TKP pada Selasa (18/3/2025) siang.
"Ini adalah lokasi yang diduga sebagai TKP," ungkap Helmy.
Helmy menambahkan, dalam hasil olah TKP ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk ayam, sepeda motor, dan mobil.
"Faktanya di sini ada, kita mendapatkan 12 selongsong peluru," bebernya.
Lebih lanjut, Helmy menyatakan bahwa hasil temuan, khususnya selongsong peluru, akan diidentifikasi oleh laboratorium forensik.
"Informasi juga sudah ada mengukur arah tembakan. Ini akan dianalisis lebih mendalam oleh tim, kita kaitkan dengan alat bukti dan petunjuk lain," katanya.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com