Bulan Ramadhan

Dalil Fase Ramadan 10 Hari Pertama, Kedua, Ketiga: Mendapat Rahmat, Ampunan dan Terbebas Api Neraka

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FASE RAMADHAN -- Ilustrasi tentang Dalil Fase Ramadan 10 Hari Pertama, Kedua, Ketiga, yakni mendapat Rahmat, Ampunan dan Terbebas Api Neraka.

Ampunan yang diberikan pada 10 hari kedua Ramadan diberikan demi keselamatan orang-orang yang sedang berpuasa. Mereka akan dimaafkan dosanya sebagai bentuk kasih sayang Allah Swt.

Hal ini diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 133 yang berbunyi:


۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ۝١٣٣

Wa sâri'û ilâ maghfiratim mir rabbikum wa jannatin 'ardluhas-samâwâtu wal-ardlu u'iddat lil-muttaqîn

Artinya: Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."

10 Hari ketiga disebut fase Terbebas dari Api Neraka

 10 hari terakhir Ramadhan atau fase ketiga bulan Ramadan. Fase sepertiga terakhir Ramadhan ini dianggap sebagai fase pembebasan dari api neraka.

Di penutup bulan, menjadi waktu paling tepat untuk semua umat Islam berlomba-lomba melakukan ibadah. Fase ketiga Ramadhan juga masa-masa Allah menurunkan malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar adalah malam yang diyakini memiliki banyak kemuliaan dan beribadah di saat ini lebih baik dibandingkan beribadah selama seribu bulan.

 Di malam-malam terakhir Ramadhan, umat Muslim dapat berharap mendapatkan ampunan dari dosa-dosa dan meraih pembebasan dari siksa api neraka.

Hadits riwayat al-Tirmidzi dan Ibn Majjah:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ قَالَ : إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَمَرَدَةُ الْجِنِّ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ ، وَنَادَى مُنَادٍ : يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ ، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ.

Artinya:

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Ketika tiba awal malam bulan Ramadhan, para setan dan pemimpin-pemimpinnya dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang dibuka. Pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada yang ditutup, lalu ada penyeru yang berseru, ‘Hai orang yang mencari kebaikan, teruskanlah. Hai orang yang mencari keburukan, berhentilah. Sesungguhnya Allah membebaskan orang-orang dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam’.” (Lihat: Ibn Majjah al-Qazwaini, Sunan Ibn Majjah, [Beirut: Dar Fikr, T.t], j. 2, h. 26.)

Demikian penjelasannya, semoga bermanfaat. Wallahualam bishawabi. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti La Allakum Tattaqun, Kutipan Surat Al Baqarah Ayat 183, Tujuan Berpuasa Agar Kamu Bertakwa

Baca juga: Kumpulan Hadits tentang Kemuliaan Ramadhan Bulan Suci, Penuh Rahmat dan Ampunan Serta Keutamaannya

Baca juga: Hadits Meninggal di Bulan Ramadhan Dibebaskan dari Siksa Kubur, Meninggal yang Bagaimana? Kata Ulama

Baca juga: Tujuh Cara Berbakti kepada Orangtua yang Telah Meninggal Dunia Saat Ramadhan dan Pasca Ramadhan

Baca juga: Hadits Setan-setan Diikat dan Dibelenggu di Bulan Ramadhan, Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup

Berita Terkini