"Koper tersebut diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang seperti plastik, lakban, termasuk pisau yang dibeli di salah satu tempat," ungkap Farman.
"Kepala diupayakan masuk, tapi tidak cukup, kemudian dimutilasi kaki kanan, ulangi kaki kiri sampai batas paha, dimasukkan ternyata masih tidak cukup. Baru terakhir betis dimutilasi," imbuhnya.
Sehari setelah pembunuhan, Senin (20/1/2025), Antok diantar MAM, membawa jasad Uswatun ke rumah neneknya yang kosong di Desa Banaran, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.
Farman mengatakan jasad Uswatun sempat menginap semalam di rumah nenek Antok.
Baru keesokan harinya, Selasa (21/1/2025), Antok mulai membuang satu per satu potongan tubuh Uswatun.
Jasad Uswatun ditemukan tak utuh di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025).
Sementara, potongan kepala dan kaki ditemukan di Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo, Minggu (26/1/2025).
Artikel ini telah tayang diĀ Tribunnews.com dengan judul Fakta Pisau yang Dipakai Antok Mutilasi Uswatun Khasanah, 'Janggal' Tak Ada Jejak Darah, l.