TRIBUNSUMSEL.COM - Paulus Gregorius Afrizal, terpilih menjadi Paskibraka Nasional 2025 mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), bertugas pada upacara HUT ke-80 RI, di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2025.
Paskibraka merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, yang anggotanya dipilih setahun sekali jelang HUT Kemerdekaan RI.
Di balik itu, ada perjuangan orang tua Afril-sapaan akrab Paulus Gregorius Afrizal, yang tidak mudah.
Baca juga: Sosok Fabian Muhammad Yahva, Anak Komedian Denny Cagur Jadi Anggota Paskibraka Banten di HUT 80 RI
Karena keterbatasan jarak cukup jauh, orang tua Afril sempat kebingungan soal biaya keberangkatan putranya ke Jakarta.
Ini lantaran Afril terlahir dari keluarga sederhana.
Sang ibu, Magdalena Juliana (40), menceritakan bahwa putranya akhirnya mendapat bantuan dari berbagai pihak selama mengikuti seleksi.
"Setelah lolos provinsi, saya bingung biaya untuk ke nasional," kata dia.
"Ada satu kali medical check up yang harus diulang di Maumere. Biayanya Rp 175 ribu, sementara kami tidak punya uang sama sekali," katanya.
Meski bingung, Juliana tak ingin mengecewakan putranya.
Ia pun tetap mengusahakan biaya tersebut dengan menjual perabotan rumah tangga.
"Malam itu saya bilang ke Afril, 'Kita tidak punya lagi apa-apa yang bisa dijual. Biar mama jual kompor saja.'"
"Besok paginya saya antar dia ke sekolah, lalu saya ke teman untuk menawarkan kompor." sambungnya.
Namun niat tersebut belum terealisasi setelah ada teman Afril yang meminjamkan uang.
"Teman itu meminjamkan uang dulu, baru nanti kompornya saya serahkan. Setelah Afril pulang sekolah, kami langsung ke medical check up," tambahnya.
Baca juga: Daftar Nama 76 Anggota Paskibraka Nasional 2025 saat Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara
Belum selesai sampai di situ, Juliana juga sempat menggadaikan ponsel milik adik Afril.
"Waktu mau berangkat ke Kupang, kami hanya punya bantuan Rp 500 ribu dari Kesbangpol Kabupaten Sikka, tapi itu tidak cukup."