TRIBUNSUMSEL.COM - Pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, wanita beranak 2 asal Blitar, Jawa Timur, ditangkap polisi.
Keluarga Uswatun berharap pelaku bernama Rohmad Tri Hartanto alias RTH alias Antok itu dihukum mati karena telah menghilangkan nyawa Uswatun.
Jerit hati itu diungkap oleh Nur Khalim, ayah Uswatun Khasanah setelah ia mengetahui bahwa pembunuh dan pemutilasi anaknya adalah sosok yang mengaku menantunya sendiri.
“Jelas harus dihukum berat. Jadi kalau bisa ya yang membuat anak saya sampai jadi korban itu harus dihukum mati. Itu yang bertindak melukai anak saya sampai begitu itu,” ujar Khalim kepada awak media di rumah duka Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin (27/1/2025) sore, seperti dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, Selasa (28/1/2025).
Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya agar organ tubuh anaknya yang telah ditemukan segera dapat diserahkan ke pihak keluarga untuk dikuburkan dalam satu liang dengan badan korban yang telah lebih dulu dimakamkan.
“Harapannya segera bisa dimakamkan dijadikan satu,” tutur dia.
Ditanya tentang pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap UK, Khalim mengaku tidak begitu mengenal pelaku yang pernah memperkenalkan diri dengan nama Anto.
Baca juga: Puncak Kemarahan Antok Tersangka Mutilasi Uswatun Khasanah, Tersinggung Diminta Ceraikan Istri Sah
Korban, kata Khalim, pertama kali memperkenalkan pelaku kepada dirinya sekitar tiga tahun yang lalu sebagai suami siri korban.
“Iya. Dikenalkan sebagai suami siri. (Tapi) saya tidak merasa pernah diminta menjadi wali nikah. Jadi ya saya berontak waktu itu,” tutur dia.
Dalam setahun, kata Khalim, UK mengajak pelaku ke Blitar sebanyak sekitar tiga kali.
Namun, belakangan pelaku cukup lama tidak datang ke Blitar bersama UK.
“Biasanya kalau ke Blitar diajak tidur di rumah saya di (Kelurahan) Bence. Akhir-akhir sudah hampir satu tahun tidak ketemu dia,” ujar dia.
Baca juga: Minta Antok Dihukum Mati, Ayah Uswatun Khasanah Akui Dulu Dikenalkan Pelaku Sebagai Suami Siri
Meski telah enam kali atau lebih bertemu pelaku, kata Khalim, dirinya merasa tidak begitu mengenal sosoknya lantaran hampir tidak pernah terlibat obrolan dengan pelaku.
Sebagaimana diketahui, jasad tanpa organ kepala dan kaki ditemukan dalam koper di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis, 23 Januari 2025, lalu.
Jasad itu teridentifikasi sebagai badan Uswatun Khasanah yang tercatat sebagai warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang bekerja di Kabupaten Tulungagung sebagai tenaga penjualan produk kosmetik.
Sekitar dua hari kemudian, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan disertai mutilasi itu, yakni Rohmad Tri Hartanto (33), warga Desa Gombal, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.
Menyusul tertangkapnya pelaku, polisi berhasil menemukan organ kepala dan kaki Uswatun yang masing-masing dibuang pelaku di dua lokasi berbeda.
Baca juga: Saya Menyesal, Antok Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah Dalam Koper Minta Maaf ke Keluarga Korban
Sementara itu, fakta lain mengungkapkan bahwa Rohmad atau pelaku mutilasi tak beraksi sendirian.
Selain Rohmad Tri Hartanto, satu sosok juga diamankan polisi lantaran diduga terlibat dalam kasus mutilasi di Ngawi, Jawa Timur.
Gelagat sosok ini bahkan tertangkap kamera pengawas alias CCTV.
Dia duduk-duduk ketika tersangka membawa tas besar merah keluar dari kamar hotel.
Sosok ini lantas diduga turut membuang potongan jenazah korban.
Seperti diketahui, Rohmad membunuh dan memotong seorang wanita bernama Uswatun Khasanah diduga di sebuah hotel di Kediri.
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengungkapkan sosok pria tersebut merupakan kerabat keluarga dari Rohmad Tri Hartanto.
Gelagatnya terekam CCTV, pria berbaju hitam terlihat duduk di kursi depan kamar 301 hotel di Adisurya, Kediri, Jawa Timur saat tersangka membawa koper berisi jasad Uswatun Khasanah.
Dalam pemeriksaan polisi, pria itu diduga turut terlibat membantu membuang mayat korban yang sudah dimutilasi pelaku dari kamar hotel.
"Berdasarkan CCTV ada dua orang di situ, satu tersangka RTH alias A, satu lagi sudah kita amankan dan kita periksa untuk mendalami peran dari yang bersangkutan," ujar Farman, dilansir dari Youtube KompasTV.
Kerabat tersangka tersebut sempat dimintai tolong oleh Antok untuk membawa jasad Uswatun Khasanah ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung.
"Hasil pemeriksaan yang bersangkutan masih kerabat dari tersangka, dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung, di rumah kosong," bebernya.
Farman menyebut jasad korban sempat dibawa menginap di rumah neneknya tersebut, hingga kemudian membuangnya ke tiga Kabupaten di Jawa Timur.
"Mayat ini sempat nginap di beberapa tempat, di rumah kosong di Tulungagung, baru tanggal 21 itu pembuangan tahap pertama, baru dilanjutkan tanggal 22 terhadap kepala yang terpental kembali ke dalam mobil pada saat dibuang,".
Namun, tersangka sempat membawa kembali bagian kepala korban yang sempat dibuang, karena takut menimbulkan kecurigaan saat sepeda motor lewat.
"Kenapa pada saat itu diurung tidak langsung membuang kepala yang mental ke dalam mobil, karena pada waktu itu ada pengendara sepeda motor di belakang mobil tersangka, sehingga dikhawatirkan dicurigai, maka diurung," kata Farman.
Saat ini, masih mendalami peran pria kerabat tersangka.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pesan Ayah Uswatun Khasanah ke Pelaku yang Ternyata Mantan Menantunya, Minta Dihukum Mati: Melukai
Baca berita lainnya di Google News
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com