Karena menurut dokter tak bisa dioperasi akhirnya VS dibawa ke ruang PICU, di sana kata Albani, Tomi melihat perawat berusaha memompa dada anaknya agar sadar dan bernafas. Namun ia tak diizinkan masuk.
"Dokter bedah juga lama memulai operasi, Selang beberapa menit usai masuk PICU, anaknya pak Tomi dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Ironisnya ketika hendak dikafani Tomi bersama anak sulung dan adiknya melihat luka bacok VS belum sama sekali dijahit.
Malahan salah satu suster atau perawat bertanya ke Tomi.
"Keliatan oleh pak Tomi luka anaknya belum dijahit, lalu ditanya sama perawat 'mau dijahit pak' , dijawab 'percuma anak saya sudah meninggal. Baru dijahit lukanya sama mereka," katanya.
Hal ini sangat disayangkan, lantaran korban lainnya yakni Ariansyah yang menjadi sasaran utama pelaku justru masih dalam keadaan sadar dan sedang dirujuk ke RSUP Muhammad Hoesin.
"Sedangkan korban lain Ariansyah masih sadar yang lukanya lebih parah malah masih sadar, sekarang lagi dirujuk ke RSMH," katanya.
Kendati demikian, Albani tidak menghakimi apa yang dilakukan dua oknum dokter itu adalah kesalahan atau malpraktik. Laporan yang diterima dikaitkan dengan pasal 440 UU Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
"Kami masih menggunakan asas praduga tak bersalah," katanya.
Tomi ayah korban mengaku baru mengetahui luka anaknya belum dijahit setelah dinyatakan meninggal dunia.
"Pas mau dikafani saya lihat luka anak ternyata belum dijahit sama sekali," katanya.
Ia menambahkan dengan membuat laporan polisi ini, pihak rumah sakit memberikan penjelasan mengenai penyebab kematian anaknya.
"Saya cuma minta penjelasan dari rumah sakit kenapa anak saya meninggal. Setidaknya kalau memang ada kesalahan mengakui," tandasnya.
Terpisah, Kasubbag Humas RSUD BARI Rully mengatakan pihaknya akan menyampaikan hal itu dengan bagian pelayanan medis yang mengetahui soal itu.
"Terkait hal tersebut saya belum mendapatkan informasi dari Bagian Pelayanan Medis. Saya akan berkoordinasi dahulu dengan pihak-pihak terkait untuk mengetahui dengan jelas apa yang sudah terjadi," ujar Rully ketika dikonfirmasi.