TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Tumpahan minyak mentah mencemari sungai yang berada di Desa Sungai Dua Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.
Akibatnya aktivitas warga Desa Sungai Dua yang sehari-hari menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci terganggu.
Karena, kondisi air yang hitam pekat, tidak layak lagi digunakan untuk aktivitas masyarakat.
Ditambah lagi, dengan bau kondensat yang menyengat, dikhawatirkan warga akan memicu kebakaran jika terjadi percikan api.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tumpahan minyak menta yang mencemari sungai tersebut diketahui bersumber dari Kebocoran len pipa minyak perusahaan yang berlokasi di Section 3 Dusun 1 Desa Talang Akar Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.
Namun, tumpahan minyak dari kebocoran pipa tersebut, terus mengalir mencemari sungai sampai ke Desa Sungai Dua sepanjang lebih 7 kilometer.
Minyak mentah tersebut mulai mencemari sungai berada di Desa Sungai Dua, diketahui oleh warga sejak pukul 07.00 WIB pada Rabu (22/1/2025) pagi.
Upaya yang dilakukan pihak perusahaan untuk menanggulangi tumpahan minyak tersebut dengan cara memasang Oil Bom di beberapa titik lokasi Sungai yang berada di Desa Sungai Dua agar dampak pencemaran tidak semakin meluas.
Ari (36) warga Desa Sungai Dua mengeluhkan dampak dari tumpahan minyak mencemari sungai tersebut, menyebabkan dirinya tidak bisa mandi ke sungai.
"Saya pagi tadi rencana mau mandi di Sungai sekitar jam 7 pagi tadi, tapi tidak jadi, karena kaget juga lihat air sungai nya sudah berubah hitam pekat dan berbau minyak dan sudah tercemar," ujarnya, Rabu (22/1/2025).
Ari juga mengatakan, bahwa tak hanya dirinya yang mengeluhkan dampak dari pencemaran ini, warga lainya juga mengeluhkan kondisi serupa, karena tidak bisa mandi di sungai akibat dampak dari pencemaran ini.
Menurut Ari, meski airnya saat ini sedang surut, sungai ini masih digunakan warga untuk aktivitas mandi dan mencuci sehari-hari.
Apalagi, saat air PDAM di Desa Sungai Dua ini sedang bermasalah dan tidak mengalir, banyak warga memanfaatkan Air Sungai Dua untuk aktivitas mandi sehari-hari.
"Kalau tidak secepatnya ditanggulangin, susah juga pak, karena Air PDAM belakangan ini bermasalah oleh mesinnya rusak, warga masih memanfaatkan Air sungai ini. Tapi sekarang tidak bisa digunakan lagi, karena sudah tercermar,"tuturnya.
Baca juga: Puluhan Rumah di Kertajaya Terendam, Sungai Sake Muba Meluap Akibat Curah Hujan Tinggi
Baca juga: Puluhan Rumah di Kertajaya Muba Terendam Banjir, Dampak Sungai Sake Meluap karena Curah Hujan Tinggi
Sementara Kepala Desa Sungai Dua, Sudirman juga membenarkan kalau sungai ini masih dimanfaatkan warga untuk aktivitas mandi dan mencuci.
"Yang jelas dengan pencemaran minyak di Sungai Dua ini, tentunya berdampak sekali dengan aktivitas masyarakat, karena mesin PDAM kami sekarang kan sedang rusak, dan masyarakat kami menggunakan air sungai ini untuk kebutuhan mandi maupun mencuci sehari-hari," kata dia.
Selain itu, pencemaran ini juga berdampak terhadap lingkungan yang tentunya dapat menyebabkan ekosistem atau ikan-ikan didalam sungai mati.
"Untuk kebun warga, sementara ini kami mendapatkan informasi ada kurang lebih sekitar setengah hektar yang juga terdampak dari pencemaran ini," ungkapnya.
Sudirman juga meminta pihak perusahaan secepat mungkin dapat menanggulangi dampak dari tumpahan minyak mentah yang mencemari aliran sungai.
"Kami dari pihak desa Sungai Dua minta perusahaan secepat mungkin tumpahan minyak ini dibersihkan, karena ini sangat mengganggu aktivitas warga. Untuk penyebabnya baik itu pipa bocor maupun akibat ulah oknum yang tak bertanggung jawab menyabotase pipa minyak tersebut kami tidak mau tahu, yang penting harus ada solusi nya dari perusahaan terkait aktivitas warga yang terganggu akibat dampak dari pencemaran ini," tandasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com