Rekam jejak
TB Hasanuddin memiliki rekam jejak yang cemerlang baik saat masih aktif menjadi prajurit TNI ataupun setelah pensiun.
Terbukti, sang jenderal bintang 2 ini telah meraih sejumlah penghargaan tanda jasa, seperti Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, dan Bintang Yudha Dharma Nararya.
Kemudian, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun, Satyalancana G.O.M VII, Satyalancana Dwidya Sistha (Ulangan Kedua), Satyalancana Seroja, Satyalancana Wira Karya, Satyalancana Santi Dharma, dan Satyalancana Wira Siaga.
TB Hasanuddin juga telah menelurkan sejumlah karya tulis buku yang berjudul Arsitektur Keamanan Nasional, Rmbook (2013) dan Bela Negara dan Kontradiksi Wacana Bela Negara.
Setelah pensiun sebagai Pati TNI AD, TB Hasanuddin terjun menjadi politikus PDIP.
Di PDIP, ia juga mendapat jabatan posisi yang strategis.
TB Hasanuddin tercatat pernah menjadi Ketua Departemen Politik DPP PDI Perjuangan, Plh. Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Pada tahun 2018, TB Hasanuddin sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait penyidikan dugaan tindak pidana korupsi untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.
Sebagai anggota DPR RI, TB Hasanuddin juga cukup vokal dalam menanggapi kasus-kasus kriminal yang menyorot perhatian publik.
Salah satunya yakni kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Ia membeberkan kejanggalan mulai pengiriman mayat Brigadir Nofriansyah ke rumah keluarga secara diam-diam hingga urusan pangkat ajudan dan sopir.
(*)