TRIBUNSUMSEL.COM - Tangis Kamelia (38), ibu MA, siswa kelas IV SD swasta di Kota Medan, Sumatera Utara yang dihukum belajar di lantai oleh gurunya karena menunggak bayaran SPP selama tiga bulan.
Siswa SD itu dihukum duduk di lantai 5 jam selama 2 hari.
Kini videonya viral di media sosial dan banyak menjadi perbincangan.
Ibu MA, Kamelia, mengatakan anaknya menunggak uang SPP selama 3 bulan dengan total biaya Rp180.000.
Kata dia, salah satu penyebab tunggakan tersebut adalah karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) pada tahun 2024 belum cair.
Sementara itu, kondisi ekonominya pas-pasan. Sang suami hanya seorang buruh bangunan.
"Biasanya kan dapat bantuan PIP, jadi karena tahun 2024 dia belum keluar, itulah saya menunggak. Jadi saya menunggak karena bantuan kita itu belum keluar," ujar Kamelia saat diwawancarai wartawan di rumahnya di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Jumat (10/1/2025).
Kendati demikian, kata dia, dirinya juga sempat ingin menjual ponsel untuk membayar tunggakan SPP sekolah anaknya pada Rabu (8/1/2025).
Namun, dia kaget melihat anaknya belajar di lantai.
"Saya bilang ke anak saya, 'Kejam sekali gurumu, Nak.' Baru datang wali kelasnya dan langsung bilang peraturannya, kalau belum bayar tidak dibenarkan sekolah," ujar Kamelia menirukan ucapan wali murid anaknya.
Baca juga: Kisah Pilu Siswa SD di Medan Dihukum Belajar di Lantai 2 Hari Gegara Nunggak SPP, Ibu Menangis
Kata Kamelia, wali murid menyuruh anaknya duduk di lantai karena sang anak tidak mau disuruh pulang.
"'Anak ibu sudah saya suruh pulang tetapi dia tidak mau pulang.' Jadi dia tidak boleh belajar? Kata saya, terus saya bilang, 'dulu saya sekolah tapi tidak begini juga caranya dihukum kayak gini,'" ujar Kamelia menceritakan perdebatan dengan wali murid anaknya.
Selanjutnya, tidak berselang lama, kepala SD tersebut hadir dan menengahi.
Kamelia lalu bertanya kepada kepala sekolah apakah aturan itu diberlakukan oleh sekolah.
"Saya tidak tahu," kata Kamelia menirukan ucapan kepala sekolahnya. "Terus peraturan dari mana? Bukankah tidak boleh mengikuti pelajaran? Saya tidak ada buat peraturan," ujar Kamelia kembali menirukan ucapan kepala sekolah.