Alih-alih selesai disitu, Marsono terkejut ternyata kejadian itu berbuntut panjang lantaran Al langsung kembali ke sekolah lalu menceritakan kejadian berbeda kepada ibunya.
Kepada sang ibu, Al mengaku ia baru saja dipukuli oleh Pak Son di bagian muka.
Mendengar cerita putranya, ibunda Al berinisial AS pun murka.
Orangtua Al lantas mendatangi sekolah guna mempertanyakan kepada sang guru.
"Mungkin di situ ada yang tidak terima anaknya saya perlakukan seperti itu, sehingga beliau punya statement 'kok anak saya dipukul mukanya?'.
Itu pada hari Jumat, kejadian Kamis 5 September 2024, sebulan lalu," kata Pak Son.
Di momen itu, Pak Son menenangkan wali murid dan menyebut dirinya tidak memukuli Al sama sekali.
Namun orang tua Al tetap emosi dan menuduh sang guru bertindak kasar.
Namun orang tua Al tetap emosi dan menuduh Pak Son bertindak kasar.
"Dia (orang tua Al) mau klarifikasi 'kenapa anak saya umur 10 tahun dipukul mukanya, apa enggak ada solusi lain'," ujarnya.
Bilangnya gitu (Al ngaku) dipukul mukanya sama Pak Son. Orang tua menanyakan kejadian itu, di sana saya menyampaikan kronologi kejadian tapi ibu Ayu tidak terima.
Sampai saya ingin mengajaknya ke kelas untuk menanyakan kepada siswa yang melihat kejadian itu, beliau tidak mau dengan alasan sudah dikondisikan," paparnya.
Orang tua Al pun meminta Marsono untuk meminta maaf.
Bahkan, sang guru pun diminta ganti rugi sebanyak Rp70 juta oleh AS.
Hal itu disampaikan orang tua Al saat melakukan mediasi bersama kepala sekolah dan Pak Son.
"Karena di situ tetap ngotot saya disuruh akui memukul, dia (orang tua Al) tidak terima, ya kalau jenengan mau lanjut ya silahkan.