Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Polisi telah menetapkan seorang tersangka pada perkara pembunuhan terhadap Yongki Ariansyah, aktivis LSM di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Namun tersangka berinisial R itu masih dibantarkan di rumah sakit dan sedang masa pemulihan akibat luka tembak dan tusuk karena perlawanan dari korban.
Merespon penetapan tersangka, aktivis se-Sumatera Selatan mendesak polisi mengusut tuntas aktor dalang kasus pembunuhan Yongki.
"Seperti yang disampaikan teman-teman aktivis beberapa hari lalu, diduga ada aktor dalang pembunuhan rekan kita Yongki," kata perwakilan aktivis Sumatera Selatan, Sukma Hidayat, Senin (28/10/2024).
Menurut Sukma, berdasarkan informasi yang diterima para aktivis, Yongki sempat terlibat perselisihan dengan salah seorang pejabat di Ogan Ilir.
Perselisihan tersebut terkait aktivitas Yongki yang mengkritik pembangunan di Ogan Ilir.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa korban saat mengalami kritis akibat luka di sekujur tubuh, sempat menyebut nama orang yang mengancamnya.
Diketahui Yongki meninggal dunia saat coba diberi pertolongan di RSUD Ogan Ilir di Indralaya.
"Almarhum sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, sempat menyebutkan nama seseorang yang mengancamnya (sebelum peristiwa pembunuhan)," ungkap Sukma.
Para aktivis juga mendesak polisi meminta keterangan secara mendalam kepada operator alat berat yang diduga merintangi kendaraan korban sebelum dibunuh.
"Operator alat berat harus diatensi karena dia tahu sesuatu," kata Sukma.
Aktivis Sumatera Selatan meminta polisi menyelidiki nama orang tersebut karena diduga kuat sebagai pihak yang terlibat dalam pembunuhan Yongki.
"Kami minta polisi segera meringkus para pelaku secepatnya. Dan juga meringkus dalang pembunuhan ini karena kami yakin ada yang menyuruh pelaku," pinta Sukma.
Terpisah, Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo menegaskan, polisi akan mengungkap seterang-terangnya kasus pembunuhan.
Polres Ogan Ilir sejauh ini telah memeriksa tujuh orang saksi yang diduga kuat mengetahui kronologi pembunuhan.