TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus kematian Yongki Ariansyah aktivis LSM di Ogan Ilir Sumatera Selatan yang tewas ditusuk.
Korban tewas bersimbah darah akibat luka tusuk senjata tajam oleh beberapa orang tak dikenal pada Sabtu (19/10/2024) lalu.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, sejauh ini sudah ada sejumlah saksi diperiksa terkait perkara ini.
"Saksi-saksi sudah diperiksa intensif dan masih akan terus diminta keterangan untuk membuat terang kasus ini," terang Bagus di Mapolres Ogan Ilir, Rabu (23/10/2024).
Polisi juga sedang menantikan keterangan seseorang yang mengalami luka tembak yang diduga ada kaitannya dengan perkara ini.
Seseorang tersebut saat ini masih kritis dan dirawat di salah satu rumah sakit di Palembang.
"Ada yang mengalami luka tembak dan luka tusuk. Kami masih menantikan yang bersangkutan pulih untuk diminta keterangan lebih lanjut," ungkap Bagus.
Petunjuk lainnya yang dihimpun polisi yakni senjata api rakitan (senpira) milik Yongki yang ditemukan di TKP pembunuhan.
Senpira jenis Revolver tersebut ditemukan beserta tiga butir amunisi dan selongsong peluru.
"Sekarang senpinya sudah diamankan Satreskrim," ujar Bagus.
Adapun selongsong peluru tersebut ditembakkan korban ke terduga pelaku yang menganiayanya hingga tewas.
Terduga pelaku juga disebut saksi mata sebagai orang pertama yang menemui korban hingga melakukan penganiayaan berat.
"Secepatnya akan kami ungkap perkara ini. Dijamin tidak ada yang ditutupi, nanti akan kami buka semua jika sudah ada titik terang," kata Bagus menegaskan.
Kronologi
Yongki Ariansyah (33 tahun) anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Ogan Ilir, Sumsel tewas ditusuk usai dikepung segerombolan orang tak dikenal, Sabtu (19/10/2024).