“Jadi saya komunikasi dengan dia terakhir jam 10 malam sebelum kejadian,” imbuh Levi.
Jenazah Resti pun telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk diautopsi. Hasil autopsi nantinya akan digunakan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
RW juga sempat berniat untuk berkunjung ke rumah ibu angkatnya, namun dibatalkan karena mengaku kedatangan tamu di malam sebelum ia meninggal.
Firasat Ayah Korban
Selain itu, ayah Resti, Ismed mengungkap firasatnya sebelum tahu sang anak ditemukan tewas di kosannya di Jambi.
Pria asal Kabupaten Serang, Banten ini sebelumnya mengaku mendapat pesan dari putrinya bahwa ia merasa nyawanya terancam.
"Almarhumah sempat menghubungi keluarga di Banten dan menyampaikan bahwa ia (Resti) merasa terancam," kata Ismed Kaisar dilansir dari Tribun Jambi, Jumat, (27/9/2024).
Tak hanya itu, korban juga mengirim pesan kepada adiknya, Daia (20) satu hari sebelum tewas.
Gelagat aneh Resti dirasa keluarga cukup berbeda.
2,5 jam setelah ditanyai kabar oleh adiknya, Resti baru membalasnya.
"Sekitar jam 19.30 Wib teteh (Resti) menjawab dengan singkat bahwa ia lagi pusing," ujarnya.
Deretan gerak-gerik aneh dari putrinya itu sontak membuat hati Ismed tak tenang.
Sebab satu minggu ke belakang, Ismed Kaisar sempat punya firasat tak enak.
Hal itu dipicu saat Ismed syok dengan kedatangan burung yang mendadak masuk ke rumahnya.
"Salah satu firasat itu adalah burung yang masuk ke kamar rumah di Banten dan kemudian pergi lagi," imbuh Ismed.