"Dulu kan saya sempat jadi kuli bangunan saat corona (Pandemi Covid-19)," katanya, dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: Sosok Maulia Permata Putri, Paskibraka asal Sumbar Sempat Viral sebagai Pembawa Baki Bendera di IKN
Selain jadi kuli, Nur Huda juga bekerja sebagai petani serta peternak.
"Jadi aktivitas sehari-hari saya sebelum jadi anggota DPRD, pagi hari ngasih makan domba, antar anak berangkat sekolah, berkebun di lahan pertanian di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul."
"Kalau sudah selesai, sesekali ngurus lahan yang di Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman," paparnya, ceritanya.
Nur Huda juga mengaku pernah menjalani masa hidup yang keras.
Ia sempat terlilit utang tidak lama selepas SMA.
Kala itu, dirinya membuka usaha fotokopi. Namun, bisnis tersebut tak kunjung membuahkan untung.
Utang-utang yang menumpuk berhasil Nur Huda lunasi pada 2019 berkat usaha di bidang pertanian.
Ia menggeluti usaha domba, pertanian pakan ternak, hingga pisang cavendish.
Nur Huda mampu mengumpulkan omzet sekitar Rp500 juta per bulan.
Bahkan, dia memiliki 15 orang karyawan.
Selain itu, Ia mengaku sempat dikira tukang jahit oleh orang-orang.
"Waktu itu saya dikira sama orang-orang tukang jahit baju. Ya enggak apa-apa."
Tapi, lebih tepatnya saya malah sebagai petani. Dan pada akhirnya saya sama orang-orang itu akrab dan kemarin pas pelantikan jadi dekat," kata dia.
Nur Huda mengaku, ingin membeli mobil usai dilantik jadi anggota DPRD Bantul.