DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Aep Menghilang Usai Beri Kesaksian Terkait Kasus Vina Cirebon, Menghindar Dihubungi Dedi Mulyadi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Youtuber sekaligus anggota DPR RI Dedi Mulyadi mencari keberadaan AEP, salah satu saksi kasus Vina Cirebon. AEP diduga menghilang usai memberi kesaksian dan dianggap kesaksian palsu.

Padahal, suasana jalan di malam itu gelap dan sepi.

"Jamnya taruhlah jam 10 malem, 8 tahun yang lalu tidak kenal orangnya tapo ingat wajahnya, dia lihat dari jarak 100 meter tahu sepeda motornya. Nah ini si mata elang ini, falcon pesawat tempur amerika itu," sindir Susno kepada kesaksian Aep seperti dilansir TV One dalam Catatan Demokrasi pada Selasa (4/6/2024).

Susno pun meminta agar hakim untuk menggugurkan kesaksian Aep di sidang pra peradilan nanti.

"Tolong kalau hakim ini dijadikan saksi praperadilan (Aep), gugurkan saja. Kita tidak usah ikut gendeng kayak dia. Seandainya saksi Aep pun benar, apa yang diterangkan juga tidak ada harganya, mengapa? Karena satu saksi kan bukan saksi," jelasnya.

Susno Duadji menyimpulkan bahwa kesaksian Aep penuh kebohongan.

"Kita soroti saksi, saksi yang pertama Aep, yang katanya diagungkan sebagai saksi kunci, kalau menurut saya itu saksi kunci Inggris. Kunci Inggris itu baut kecil bisa baut besar bisa, sesuai pesanan. Ya pasti enggak masuk akal lah," ujarnya.

Sebut Pantas Dibui

Sebelumnya, Susno Duadji bahkan menyebut jika AEP pantas dibui karena telah memberikan kesaksian bohong soal peristiwa kasus Vina Cirebon.

"Saksi yang pertama muncul kan namanya Melmel, kalau saya belum meriksanya saja sudah tahu pasti bohong ya. Yang kedua yang paling bohong lagi, Aep," katanya pada Sabtu (1/5/2024) dilansir dari youtube tvOneNews.

Ia menilai jika Aep pantas untuk masuk penjara gara-gara kesaksiannya.

"Aep ini wajar ini dimasukkan ke dalam sel ya. Apalagi dia pernah menjadi saksi, dalam perkara persidangan sebelumnya, tapi dia enggak hadir," lanjutnya.

Bukan tanpa sebab, Eks Kabareskrim Polri ini menilai Aep pantas dijebloskan ke Bui karena semua kesaksiannya sangat tak masuk di akal.

"Sesuatu yang tidak mungkin, impossible. Kenapa? Dia katakan dia melihat peristiwa itu 8 tahun yg lalu. Kemudian dia berdiri di depan warung dari bengkel dan di warung itu tidak ada," katanya.

Selain itu, jarak Aep berdiri dengan peristiwa sekitar 100 meter saat malam hari.

Susno ragu bagaimana Aep bisa mengingat secara detil merek dan warna sepeda motor pelaku.

"Kemudian dia nyatakan saya tidak kenal tapi saya ingat wajahnya. Udah lah yang begini-begini mohon hakim, khususnya hakim praperadilan yang akan menyidangkan ini, kalau keterangan saksi itu dipakai oleh Polri gugurkan saja dan karena kesaksian itu di depan sidang, ini wajar untuk diminta Polri menyidik bahwa dia kesaksian bohong," pungkasnya.

Kesaksian AEP

AEP sebelumnya muncul membenarkan bahwa Pegi Setiawan alias Perong, DPO yang berhasil diamankan polisi ada di tempat kejadian pembunuhan Vina dan Eki.

Bahkan, AEP juga lah yang pertama kali menghubungi ayah Eki, Iptu Rudiana sebelum penangkapan delapan pelaku.

Sosok AEP ternyata warga asal Kampung Pilar Barat, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Dia saat ini berusia 30 tahun dan menjadi saksi kunci kronologi tragedi peristiwa tersebut.

Dalam kesaksiannya, dia mengaku melihat peristiwa awal sebelum kedua korban ditemukan meninggal.

Kala itu, AEP bekerja sebagai tukang cuci mobil di sebuah bengkel yang kebetulan berdekatan dengan tempat kejadian perkara (KTP).

Saksi juga mengaku sempat dimintai keterangan oleh Dirkrimum Polda Jawa Barat dan Polres Cirebon untuk memastikan pelaku yang diamankan adalah DPO pembunuhan Vina dan Eky.

AEP menjelaskan bahkan sosok terduga pelaku Pegi Setiawan alias Perong ada di lokasi kejadian dengan menggunakan sepeda motor suzuki berwarna pink.

"Terakhir semalam itu diberi keterangan soal masalah DPO yang semalam baru ditangkap itu, jadi dia menanyakan ‘apakah saudara mengenal sama orang ini?, ya saya mengenalinya cuman saya tidak tahu namanya," ujar AEF di Cikarang. Dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/5/2024).

"Motornya smash warna pink," tambahnya.

AEP mengaku Pegi berada di lokasi saat kejadian berlangsung.

"Waktu penangkapan itu, saudara Pegi itu tidak ada ya, tapi pas waktu kejadian itu ada," ujar AEF.

AEP mengatakan keseharian Pegi yang diketahuinya kerap kumpul di seberang cuci steam tempat dia bekerja.

"Nggak pernah (interaksi). Ini saya tahu saja anak-anak sering nongkrong di sana depan bengkel saya," ucap AEF.

AEP mengaku saat kejadian yang berada di lokasi kejadian berjumlah delapan orang.

Pekerjaan Ayah dari Pegi Setiawan DPO Pembunuh Vina Cirebon Buron Selama 8 Tahun, Kini Ditangkap (Kolase/Dok Polda Jabar)

Namun dia mengenal depapan orang tersebut secara wajahnya saja, namun kurang mengetahui namanya.

Lebih lanjut, AEF mengungkapkan saat kejadian, ia tengah berada di warung, dekat peristiwa itu terjadi.

"Kejadian itu sekitar setengah sebelas malam, kebetulan saya lagi di warung, terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat terus langsung dilempari batu (Vina dan Eky)," kata AEF.

AEF mengatakan sempat terjadi kejar-kejaran sekelompok remaja itu dengan korban.

Ada sekitar delapan orang, akan tetapi yang memepet korban sebanyak empat motor.

"Terus dikejar-kejar, bicara melempar saya kurang tahu ya (jumlah orang yang terlibat pelemparan). Berhubung saya takut di situ akhirnya saya pulang saja," jelasnya.

Lalu ayah Eki, Iptu Rudiana pun melakukan penelusuran dan bertemu dengan  Aep dan temannya, Dede.

Iptu Rudiana lalu memberikan nomor teleponnya kepada Aep dan Dede, lalu meminta menghubunginya jika menemukan pelaku.

Namun hingga persidangan kasus Vina Cirebon selesai, saksi Aep dan Dede ini tidak pernah dihadirkan.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini