Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Roy Suryo Tanggapi Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana : Pemilik Bus Harus Tanggung Jawab

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Roy Suryo (kiri) turut menanggapi kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ikut menanggapi soal kecelakaan maut yang dialami oleh rombongan SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu (11/5/2024) di Subang, Jawa Barat.

Ia menyinggung pemilik PO Trans Putera Fajar dan meminta pihak luar tak hanya menyalahkan sang sopir, Sadira.

Roy Suryo menilai jika pemilik PO Bus harus bertanggungjawab lantaran harusnya mengetahui kondisi kendaraan yang tak laik.

"Saya sangat mendesak jangan hanya sopir bus, dalam hal ini Saudara Sadira saja yang harus ditimpakan kesalahan dan dipersalahkan semuanya," kata Roy melalui pesan singkat, Minggu (12/5/2024) dilansir dari Tribun Jakarta.

Ia menilai, pemilik PO Trans Putera Fajar lalai karena bus kurang mendapatkan perawatan.

Bus Po Trans Putera Fajar Sebelum Mengalami Perobatan (Kiri). Bus Po Trans Putera Fajar Mengalami Kecelakaan Saat Membawa Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana di Tanjakan Ciater Subang (Kolase/Tribunnews)

Selain itu Roy juga menyinggung kelengkapan surat-surat kendaraan dan uji KIR secara periodik minimal 6 bulan sekali untuk memastikan aspek teknis baik.

"Karena pemilik bus jelas-jelas harus ikut bertanggungjawab atas tragedi memilukan yang tidak seharusnya terjadi jika bus telah mendapatkan perawatan teknis rutin," kata Roy Suryo.

"Mulai dari rem, lampu-lampu, klakson dan sebagainya sesuai UU Lalu Lintas yang mempersyaratkannya," kata Roy.

Informasi awal yang didapatka Roy Suryo terungkap beberapa catatan krusial terkait bus Putera Fajar. Dimana penyebab kecelakaan, kata Roy, disebut-sebut alasan klasik rem blong.

"Yang membuatnya oleng ketika dilakukan pengereman dan menabrak mobil Daihatsu, beberapa motor dan harus berakhir diantara tiang listrik dan papan billboard tepi jalan antara Bandung dan Depok semalam," ungkap Roy.

Roy menuturkan hasil pengamatan sementara dari petugas kepolisian yg mencernati aspal jalan tempat kejadian menyatakan tidak terdapat bekas-bekas pengereman.

Padahal kontur jalan menurun dan sewajarnya harus ada penurunan kecepatan yg signifikan.

"Sebagaimana sudah sering dilakukan, hasil analisis lengkap dan terinci nantinya akan didapatkan setelah dilakukan Olah TKP menggunakan TAA (Traffic Accident Analysis) menggunakan perangkat berbasis LIDAR / Light Detection and Ranging yg dapat membuat Citra Video analisis 3D berbasis pindaian sinar laser ke berbagai arah di lokasi kejadian," jelas Roy.

Baca juga: 12 Fakta Hasil Investigasi KNKT Terkait Kondisi Bus PO Trans Putera Fajar Alami Kecelakaan di Subang

Baca juga: Allahu Akbar, Momen Diduga Siswa SMK Lingga Kencana Live TikTok Detik-detik Kecelakaan di Subang

Menurut Roy, hasil TAA ini memang akurat dan bisa diandalkan untuk mencari prima causa penyebab awal kejadian memilukan ini setelah digabungkan dengan hasil penyelidikan lainnya.

Halaman
1234

Berita Terkini