TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang muslim diwajibkan untuk membayar zakat bagi orang yang telah memenuhi syarat.
Membayar zakat merupakan satu dari rukun Islam, setelah dua kalimat syahadat dan shalat.
Dalam agama islam ada dua jenis zakat yang harus ditunaikan yaitu zakat fitrah dan zakat mal.
Melansir dari Kemenag.go.id, Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain, sebagaimana yang terdapat dalam UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah Peraturan Menteri Agama No 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi serta para ulama lainnya.
Satu di antaranya adalah Zakat penghasilan. Zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta yang dimiliki pada saat pendapatan/ penghasilan diterima oleh seseorang yang sudah dikatakan wajib zakat.
Lalu siapa orang yang wajib menunaikan zakat penghasilan?
Seseorang dikatakan sudah wajib menunaikan zakat penghasilan apabila ia penghasilannya telah mencapai nishab zakat pendapatan sebesar 85 gram emas per tahun.
Berdasarkan SK Baznaz Nomor 01 tahun 2024, umat Muslim wajib menunaikan zakat penghasilan apabila penghasilannya telah mencapai nishab zakat pendapatan, yakni sebesar 85 gram emas per tahun.
Dalam peraturan nisab zakat pendapatan dan jasa tahun 2024 senilai 85 gram emas atau setara dengan Rp 82.312.725,00 pertahun atau Rp6.859.394,00 per bulan.
Adapun kadar zakat pendapatan dan jasa senilai 2,5 persen (dua koma lima per seratus).
Jadi apabila penghasilan perbulan telah melebihi nilai nisab bulanan, maka wajib dikelaurkan zakat malnya sebesar 2,5 persen dari penghasilan tersebut.
Jika jumlah penghasilan perbulan kurang dari nisab, namun jumlah pendapatan selama 1 tahun melebihi nisab zakat pendapatan dan jasa tahun 2024, maka dihitung 2,5 persen dari penghasilan bersih.
Baca juga: Cara Berbagi Kebaikan dengan GoPay, Bisa Bayar Zakat Hingga Bagi THR
Berikut cara menghitung besaran zakat penghasilan
Nisab zakat pendapatan dan jasa tahun 2024 yang telah ditetapkan pemerintah sebagai berikut :