Pada dasarnya acara akan digelar beberapa jam lagi pada Selasa (5/3/2024).
Namun A mengaku pusing sekitar pukul 03.00 WITA di hari pernikahannya.
Sampai akhirnya, seorang bidan di salah satu kampung di Bombana dipanggil untuk memeriksa A.
Setelah diperiksa, ternyata A mengalami tekanan darah tinggi.
"Saat bidan keluar saya tanya, ternyata korban alami tekanan darah tinggi," kata keluarga korban itu berinisial N.
N juga adalah penyedia jasa dekor di pernikahan keluarganya itu.
Saat memasang dekor dan menghias terdengar suara korban teriak.
"Saat saya mendekor ia sering teriak namun tidak lama, satu dua menit mulai mi lagi," jelasnya.
Melihat kondisi korban, bidan beserta keluarga sepakat segera membawa pengantin wanita ke rumah sakit.
"Jadi kondisi korban tidak lekas membaik, sekitar pukul 11.00 WITA, korban di bawah di rumah sakit," ujarnya.
Saat mempelai perempuan berada di rumah sakit, proses akad nikah tetap dilanjutkan.
"Mempelai wanita di rumah sakit, pihak laki-laki berada di KUA untuk tetap melanjutkan akad nikahnya, karena itu kan tidak apa yang penting ada saksi," tuturnya dengan suara bergetar menahan isak tangis.
Namun, setelah beberapa jam di rumah sakit mendapat perawatan, pengantin wanita itu dinyatakan meninggal dunia.
Korban akhirnya dibawa ke rumah duka dan tiba sekitar pukul 16.00 WITA.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com