TRIBUNSUMSEL.COM- Anisa, ibu muda di Bangkalan terisak tangis setelah bertemu dengan buah hatinya yang ia buang di Pasar Tanah Merah, Bangkalan.
Sebelumnya, warga digegerkan dengan adanya bayi perempuan lengkap dengan gelang bertuliskan nama orang tuany di dalam Pasar/Kecamatan Tanah Merah pada Jumat (5/1/2024) kemarin petang.
Suara tangisan bayi terdengar lirih menyayat hati, menyeruak sayup saat dibawah ruangan IGD RSUD Syamrabu Bangkalan, Sabtu (6/1/2024).
Kapolsek Tanah Merah AKP Eko Siswanto kepada SURYA.CO.ID mengungkapkan nama ayah-ibu dari bayi itu Muhammad Ipul-Anissa beralamatkan di Kecamatan Geger.
Baca juga: Heboh Siswi SMP Banyuwangi Melahirkan Dibantu Teman dan Buang Bayi di Depan Rumah Warga
Penemuan bayi di dalam Pasar Tanah Merah itu, saat ini ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan.
Kini, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangkalan menangkap seorang ibu muda berinisial RB (27) alias Anisa, warga Desa Daleman, Kecamatan Galis pada Minggu (7/1/2024) kemarin.
Langkah Anisa terlihat gontai, ia didampingi seorang polwan Unit PPA Satreskrim menuju ruang lobi Polres Bangkalan, Senin (8/1/2024).
Anisa yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga itu berlinang air mata setelah melihat bayinya menangis di IGD RSUD Syambaru Bangkalan.
Di hadapan Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, Anisa bahkan mengaku tidak sempat melepas gelang identitas bertuliskan, 'Ny Anisa, Tn moch Ipul, Geger’ saat membuang buah hatinya.
"Saat itu saya tidak sempat berpikir panjang, pikiran kalut,"ungkap Anisa kepada SURYA.CO.ID sambil mengusap kedua matanya yang mulai tampak sembab.
Baca juga: Bayi di Palembang Meninggal Usai Suntik Imunisasi, Sempat Dirawat di RSUD Bari Kondisi Sesak Nafas
Anisa menguraikan saat itu ia turun dari bis dan langsung meletakkan begitu saya bayinya saat kondisi pasar sedang sepi.
Terungkap, Anisa melahirkan secara normal di Bidan Farida Hajri yang beralamat di Jalan Nyamplungan Nomor 43 Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.
Tersangka kemudian memaksa pulang dari tempat bersalin tanpa menunggu keluarganya datang.
Bayi ini adalah hasil hubungan gelap, sehingga tersangka ini membuang bayi di Pasar Tanah Merah. Alasannya, karena pertama hasil hubungan gelap, kedua takut sama orang tua usai melahirkan bayi di luar hubungan nikah,” jelas Febri didampingi Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo.
Tersangka Anisa merupakan janda dengan satu anak, bayi yang dilahirkan itu merupakan hasil hubungan gelap bersama pacarnya, Ipul.
Sementara, Ipul saat ini sedang menjadi buruan Satreskrim Polres Bangkalan.
“Untuk pacarnya, nomor ponsel sudah tidak aktif. Namun kami terus melakukan pengejaran. Kondisi bayi saat ditaruh di pasar sudah berusia 3 hari setelah melahirkan,” tegas Febri.
Tersangka Anisa terancam kurungan pidana selama 5 tahun penjara. Sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 77B Juncto Pasal 76B Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 308 KUHP.
Dari perkara itu, polisi menyita barang bukti sebuah tas berwarna merah muda bertuliskan, ‘Bidan Farida Hajri’, sehelai kain bedong bayi berwarna merah muda, gelang identitas bertuliskan, Ny Anisa, Tn moch Ipul, Geger’ dan buku KIA atas nama Anisa serta buku kontrol bayi.
Awal Ditemukan
Seperti diketahui, bayi mungil itu dikirim ke IGD Syamrabu Bangkalan, setelah sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Kecamatan Tanah Merah. Bayi dengan kulit sawo matang itu memiliki tinggi 48 cm, dan berat badan 27 ons.
Kepala IGD RSUD Syamrabu Bangkalan dr Mahrus, Sp EM mengungkapkan, bahwa kondisi bayi tersebut dalam keadaan baik, nangisnya kuat. Hanya saja minumnya masih kurang.
Keberadaan bayi itu juga dalam pengawasan Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan, Nurul Fausiyah.
“Dari tempat persalinan, tersangka menumpangi becak bersama bayinya dan melanjutkan perjalanan dari Surabaya dengan menumpangi bis seorang diri untuk turun di depan Pasar Tanah Merah,” pungkas Febri.
Kehadiran bayi berkulit sawo matang di ruang emergency itu, sempat menjadi perhatian beberapa petugas medis.
“Kondisi bayi saat ini dalam keadaan baik, nangisnya kuat. Cuma minumnya tadi masih kurang,” ungkap dokter spesialis Emergency Medik dr Mahrus Sp EM, didampingi Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Nurul Fausiyah di Ruang IGD Syamrabu Bangkalan.
Kedua telapak tangan bayi perempuan itu, kini berbalut kain halus, tidak seperti awal ditemukan.
Sesekali dr Mahrus melakukan observasi terkait perkembangan kondisi kesehatan bayi. Di lengan kanannya masih terbalut gelang identitas bertuliskan, ‘Ny Anisa, Tn moch Ipul, (Kecamatan) Geger’.
Dr Mahrus menjelaskan, untuk sementara waktu para petugas medik RSUD Syamrabu Bangkalan akan melakukan pengawasan sekaligus perawatan hingga kondisi bayi benar-benar pulih, sebelum nantinya diambil alih pihak Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan.
“Kalau tali pusarnya masih dalam kondisi basah, kemungkinan bayi berusia usia 5 hari hingga 7 hari. Tetapi apabila (tali pusar) sudah mengering, usia bayi sudah di atas 7 hari. Sambil menunggu evaluasi dan observasi, biar dirawat di sini dulu. Mungkin dua hingga tiga hari ke depan,” pungkasnya.
Baca berita lainnya di google news
Artikel telah diolah dari Surya.co.id