Laporan wartawan Tribun Sumsel Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Prabumulih, dr Hesti Widyaningsih mengungkapkan penderita HIV di Kota Prabumulih tahun 2023 mengalami peningkatan.
Berdasarkan data, dari total 31 pengidap HIV AIDS di Kota Prabumulih ada 58 persen diantaranya merupakan Gay atau homoseksual atau akibat perilaku lelaki seks lelaki (LSL).
Hal itu menurut Kadis Kesehatan berdasarkan data deteksi kasus yang dilakukan oleh pihaknya hasil evaluasi tahun 2022 hingga September 2023.
"Dari deteksi kasus memang ada peningkatan termasuk jumlah kasus baru juga ada yang terdeteksi. Bahkan dari evaluasi tahun lalu kelihatan ada kenaikan," ungkap dr Hesti ketika diwawancarai usai rapat paripurna di kantor DPRD Prabumulih, Rabu (8/11/2023).
Baca juga: AY Si Anak Angkat di Banyuasin Akhirnya Muncul, Bantah Usir Ibu Siti Marbiah, Sebut Miskomunikasi
Lanjut dikatakan, kasus HIV di kota Prabumulih sudah menjadi warning pihaknya untuk bersama-sama diberantas dari Bumi Seinggok Sepemunyian.
"Apalagi penderita HIV ini menyasar usia produktif di angka 20-30 tahunan," jelasnya.
Ditanya apa langkah pencegahan dan pemberantasan akan dilakukan, Hesti mengaku pihaknya aktif menyasar populasi kunci dan populasi yang berisiko yang sudah punya pasangan tapi terdeteksi HIV.
"Ada empat populasi kunci yang kita kejar yakni wanita pekerja seks, waria, Lelaki Seks Lelaki (LSL) dan pengguna narkoba suntik," bebernya.
Tidak hanya itu, perempuan yang sebelumnya menjabat Direktur RSUD Prabumulih ini mengaku pihaknya rutin memberikan edukasi penyimpangan perilaku seksual, menghindari perilaku seksual menyimpang, waria, lelaki seks lelaki dan semacamnya yang memang rentan terkena penyakit HIV/Aids.
"Kami juga memberikan edukasi untuk menggunakan pengaman saat berhubungan seksual karena penularan bisa dari sana dan target kami agar nol populasi berisiko," lanjut Hesti.
Selanjutnya upaya dilakukan Dinkes yakni mengimbau yang terdeteksi HIV untuk mempertahankan kualitas hidup dengan minum obat secara teratur dan dipantau terus supaya minum obat teratur.
"Dengan minum obat secara teratur maka jumlah virus bisa terkontrol dan bisa hidup normal, serta supaya dari HIV bisa dicegah jangan sampai ke Aids dan jangan sampai menularkan," tegasnya seraya mengatakan upaya dilakukan agar penderita jangan sampai meninggal dengan cepat.
Hesti mengaku tak dipungkiri untuk saat ini tren ada peningkatan (penderita HIV) dimana Palembang dan Prabumulih jadi target screening kasus termasuk ibu hamil.
"Kami telah menjalin kerjasama dengan dua LSM di bidang HIV/Aids yang sudah punya akses dan sudah bermitra, ini ditujukan agar kita bisa masuk ke populasi itu," tambahnya.