Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan

Tabiat Satir, Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Kerap Berurusan dengan Wanita

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fitria (kiri), Satir (tengah) dan Nurul Afini (kanan) - Nurul Afini mengungkap tabiat besannya yang secara kasat mata baik, tetapi sering berurusan dengan wanita

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Tabiat Khoiri alias Satir (53), mertua di Pasuruan yang bunuh menantunya yang tengah hamil 7 bulan diungkap oleh besan, yang tak lain adalah ibu Fitria (23), yakni Nurul Afini (49).

Nurul mengaku bahwa di balik perilaku sosial yang terbilang secara kasat mata sebagai pribadi, baik, besannya itu juga dikenal kerap berurusan dengan perempuan.

"Gak ada. Cuma wedokan (sering berurusan dengan perempuan) iya. Kawinan. (Suka nikah atau main perempuan)," ungkapnya.

(kiri) ilustrasi hamil, (kanan) sosok Khoiri alias Satir (53), ayah mertua di Pasuruan tega membunuh menantunya Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23) yang tengah hamil 7 bulan (shutterstock/SURYA.CO.ID/Galih Lintartika)

Ia menambahkan jika Sueb (31), suami Fitria sempat terlibat pertengkaran dengan sang mertua, Khoiri alias Satir.

Namun Fitria yang ada di rumah itu memilih diam dan tak ikut dalam pertengkaran ayah dan anak tersebut.

"Pernah, suami anak saya bertengkar dengan bapaknya. Jadi anak saya diam di kamar gak mau ikut-ikut," jelasnya.

Meski demikian, ibunda Fitria mengaku belum mengetahui pasti motif besannya itu tega menghabisi nyawa anaknya secara sadis.

Ia tak menampik, sempat beredar informasi yang menyebut bahwa sang besan tega menggorok leher anaknya, karena hendak melakukan perbuatan mengarah pada kekerasan seksual.

Karena di mata keluarganya, sejak mulai terikat hubungan sebagai besan sejak anak mereka resmi menikah pada Mei 2023 kemarin, sosok Khoiri terbilang baik.

"Baik aja. Bagus. Saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung pada hari Minggu) saya kan kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, saya dicarikan dukun pijat biar pijat badan saya. Yang mencarikan ya, besan saya. Gak ada masalah (perilaku sosial pelaku). Setiap kami ke sana selalu dibawakan sesuatu (oleh-oleh)," ujar Nurul saat ditemui di kediamannya, kawasan Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Curhat Pilu Ibu Fitria, Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan, Hancur Hati Anak dan Calon Cucu Tewas

Baca juga: UPDATE Nasib Buaya Riska Belum Kembali ke Habitat Asli, Tak Mau Makan usai Pisah dengan Pak Ambo

Tak hanya itu, ia juga mengungkap soal adanya luka memar pada bagian bawah gundukan kehamilan perut buncit sang anak.

Ia mengaku tak mengetahui pasti, apa penyebab luka memar itu.

Namun, Nurul Afini meyakini, bekas tersebut merupakan akibat perbuatan penganiayaan.

Oleh karena itu, ia dan sang suami memasrahkan semua proses penanganan hukum terhadap pelaku yang terus bergulir hingga kini, kepada pihak Satreskrim Polres Pasuruan.

Halaman
123

Berita Terkini