TRIBUNSUMSEL.COM - Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan membantah kasus Dansatdik Secata Rindam XVII Kasuari Letkol Inf Tamami dibacok anak buahnya karena ucapan bernuansa rasis.
"Informasi kata rasis itu saya tegaskan nggak ada. Nanti informasi lebih jelasnya akan saya informasikan ke rekan-rekan wartawan, agar informasi jangan simpang siur," katanya, dikutip dari TribunSorong.com.
Syawaludin melanjutkan, pihaknya sudah mengamankan Praka DRB di Kodam XVIII Kasuari.
Praka DRB langsung ditahan untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus pembacokan kepada komandannya.
"Sehingga informasi lengkap akan saya sampaikan (kemudian, red)," tandasnya.
Sebelumnya beredar kabar motif pembacokan lantaran ucapan bernuansa rasis dari korban saat melakukan apel.
Video Letkol Inf Tamami saat memimpin apel viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video tersebut jadi bahan perbincangan setelah diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @infokomando.official.
Pada video diduga Letkol Inf Tamami mengeluarkan kata-kata tak pantas bernuansa rasis.
Diinformasikan, ucapan tersebut memicu pembacokan yang dilakukan oleh Praka DRB.
Sementara hingga Rabu sore, video tersebut sudah ditonton lebih dari 70 ribu kali.
Ratusan pengguna Instagram lainnya ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Termasuk menyayangkan aksi Letkol Inf Tamami yang diduga telah mengeluarkan pernyataan rasis.
Kronologi kejadian
Dirangkum dari TribunSorong.com, kejadian bermula saat Sekolah Calon Tamtama Resimen Induk Daerah Militer (Secata Rindam) XVII Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, menggelar apel Sabtu (21/10/2023) pagi.
Apel yang dipimpin langsung oleh korban itu dimaksudkan untuk persiapan korve penerimaan siswa Secata PK Reguler TNI-AD Gel II TA 2023.
Setelah apel selesai, Letkol Inf Tamami bertemu Praka DRB di kantin.
Praka DRB ketika itu sudah membawa parang dan membacok korban di bagian belakang kepala sebelah kanan.
Korban kemudian dibawa ke Klinik Kesehatan Secata Rindam XVIII Kasuari guna mendapatkan perawatan medis.
Sedangkan Praka DRB kembali ke rumahnya sebelum akhirnya ditangkap.
Praka DRB selanjutnya dimintai keterangan di Pomdam XVIII Kasuari.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunsorong.com/Petrus Bolly Lamak)
Baca berita lainnya di Google News