Pilpres 2024

Pakar Sebut AMIN Bisa-bisa Menang di Pilpres 2024 Jika Duet Prabowo-Gibran Terjadi, Suara PDIP Pecah

Sejumlah isu panas mengenai pasangan capres-cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024 pun semakin panas.

Editor: Slamet Teguh
Instagram @prabowo
Pakar Sebut AMIN Bisa-bisa Menang di Pilpres 2024 Jika Duet Prabowo-Gibran Terjadi, Suara PDIP Pecah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pendaftaran Pilpres 2024 bakal dimulai pada 19-25 Oktober 2023 mendatang.

Sejumlah isu panas mengenai pasangan capres-cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024 pun semakin panas.

Hingga kini baru pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang menyebut akan mendaftarkan diri pada tanggal 19 Oktober 2023 mendatang.

Sementara bacapres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo semakin panas untuk menentukan bacawapresnya.

Menanggapi hal tersebut Pakar Komunikasi Politik, Emrus Sihombing, menjelaskan soal potensi dampak apabila duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) 2024 terwujud.

Emrus menyebut duet Prabowo-Gibran bisa saja merugikan keduanya.

"Apabila duet Prabowo-Gibran terealisasi, maka akan menjadi kerugian (baik di pihak Gibran maupun Prabowo)" katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (17/10/2023).

Emrus menyoroti soal suara pendukung, termasuk dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berpotensi pecah.

Artinya, jika Gibran bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan menjadi pasangan Prabowo, akan terjadi pertarungan politik dengan Ganjar Pranowo.

Adanya hal ini berpotensi memuluskan jalan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

"Bisa-bisa Anies-lah pemenangnya," lanjut Emrus.

Sementara itu, Emrus mengatakan secara logika akan kecil kemungkinan duet itu terwujud, lantaran posisi Gibran sebagai kader PDIP.

Menurutnya kecil kemungkinan Gibran pindah ke kubu lain, dan tidak mendukung Ganjar.

"Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran, Bobby Nasution, merupakan kader PDIP yang ideologis, bukan kader yang pragmatis."

"Sebab kalau mereka Nanti pindah ke partai lain atau Gibran ke Prabowo dengan Gerindra-nya, nanti orang menilai Gibran ini lupa kacang akan kulitnya atau habis manis sepah dibuang," lanjut Emrus.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved